Sarjan Puas SBY Punya Pemilih di LP Cipinang

VIVAnews - Mantan anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Demokrat yang menjadi narapidana korupsi, Sarjan Taher, mengaku memahami alasan pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono kalah di LP Cipinang, Rabu 8 Juli 2009.

“Saya tidak heran, karena di sini ada beberapa orang (napi) yang kecewa (dengan SBY),” kata Sarjan usai penghitungan suara di LP Cipinang.

Menurut Sarjan mereka kecewa karena sejumlah hal. Di antaranya sistem pemerintahan yang dipimpin SBY, tapi ada pula faktor psikologis.

Lalu dia bercerita kalau sebelumnya mendapat informasi dari sesama narapidana, Bulyan Royan, anggota Fraksi Bintang Reformasi DPR, bahwa di tempat pemungutan suara 71 LP Cipinang, hanya ada satu narapidana yang menyontreng SBY-Boediono.

“Satu pemilih itu berarti ya awak (Sarjan Taher),” kata Sarjan dengan nada bercanda menirukan ucapan Bulyan Royan.

Di LP Cipinang, mayoritas narapidana mendukung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (1.530 suara), kemudian SBY-Boediono (912 suara), dan JK-Wiranto (354 suara).

Kendati mendapar nomor urut dua, Bulyan mengaku tetap bersyukur. “Saya sangat puas ternyata suara SBY tak sedikit seperti yang diperkirakan sebelumnya,” kata dia.

Dia mengatakan meskipin pasangan Mega-Prabowo di urutan pertama, suaranya tidak terlalu signifikan.

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual
 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Komisi II DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia mengaku setuju dan mendorong agar revisi Undang-undang tentang Pemilu segera dilakukan pada awal periode 2024-2029. Awal periode

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024