- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nihayatul Wafiroh menilai, masih ada upaya menggeser Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Marwan Jafar dari posisinya di Kabinet Kerja. Politikus PKB ini memperkirakan, upaya meminta agar rekan separtainya, Marwan Jafar turun dari jabatan, masih akan berlanjut.
"Coba perhatikan demonstrasi yang dilakukan pertama oleh eks PNPM di depan Istana. Aksi ratusan orang itu dilakukan saat Presiden Jokowi tak ada di Istana," kata Nihayah di Jakarta, Minggu 10 April 2016.
Kedua, menurut Nihayah, pendemo juga ke DPR saat reses dan yang menerima mereka sejumlah politikus tertentu. Nihayah menduga, aksi tersebut sengaja melalui desain ketika Presiden Joko Widodo tak berada di Jakarta.
"Kami sungguh tak habis pikir, mereka juga sama-sama anggota dari partai koalisi," ujarnya.
Menurut dia, sebagai sesama partai pendukung pemerintah yang sejak awal memperjuangkan Jokowi hingga menjadi Presiden, seharusnya partai koalisi saling mendukung. Namun, kenyataannya, kata dia, ada pihak-pihak yang menyebabkan gaduh.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Jazilul Fawaid menilai ada elite parpol yang diduga dengan sengaja menekan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet.
Jazilul sepakat dengan Nihayah yang melihat upaya menggeser Marwan dilakukan dengan berbagai aksi demonstrasi ke Istana Negara. “Kelihatan sekali motifnya, ada pernyataan (elite) di media ketika itu yang ingin intervensi atau ngatur-ngatur Presiden,” ujar Jazilul.
Jazilul menambahkan, PKB akan terus memantau manuver politik oleh pihak-pihak yang ingin menggeser posisi kadernya dari Kabinet Kerja.
