VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap profesional. PKS mengimbau agar MK 'menjauhkan' dari segala kepentingan politik.
"Saya harap MK mampu berlaku profesional dan mengedepankan sikap kenegarawanan," kata anggota Dewan Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, kepada VIVAnews sebelum mengikuti rapat paripurna luar biasa di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2009.
Menurut Hidayat, setiap warga negara dan masyarakat berhak untuk mendapatkan hak konstitualnya. Hidayat menilai, bila MK bersikap profesional maka 'kisruh politik' terkait jumlah kursi di DPR RI bisa terselesaikan.
"Karena hanya dengan seperti itulah kontroversi dari putusan MA (Mahkamah Agung) dan MK bisa diselesaikan. Karena disitulah hakikat dari lembaga seperti MK," ujar mantan Presiden PKS ini.
Hidayat pun yakin, putusan MK dengan mengedepankan profesionalisme itu nantinya dapat mendinginkan suasana. "Saya berharap ini bisa segera selesai untuk kemaslahatan bersama," ujar Ketua MPR ini.
MK memulai tahapan sidang gugatan uji materiil Pasal 205 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Pemilihan Umum Legislatif yang diajukan PKS, sekitar pukul 10.00 WIB. Uji materiil terahdap Pasal 205 Ayat 4 itu didafarkan DPP PKS pada Jumat 31 Juli 2009.
Awal pekan lalu, Partai Hanura, juga telah mengajukan uji materiil terhadap pasal itu. Upaya hukum ini dilakukan setelah Mahkamah Agung membatalkan peraturan KPU Nomor 15 tahun 2009 tentang Penghitungan Kursi Putaran Dua.
Putusan itu telah menjadi keributan di partai peserta Pemilu. Mereka merasa dirugikan karena penerapan putusan itu akan mengurangi perolehan kursi di Parlemen.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Mansory Sulap Vespa Elettrica Menjadi Skuter Mewah
Mansory, rumah modifikasi kenamaan asal Jerman kembali membuat gebrakan di dunia otomotif dengan meluncurkan Vespa Elettrica Monaco Edition. Skuter ikonik Italia ini menj
