Kontroversi Full Day School

Fahri Hamzah: Jangan Ganti Menteri, Ganti Kebijakan

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah, menyarankan agar para menteri tidak spontan membuat kebijakan baru. Ini termasuk wacana jam sekolah sehari penuh atau Full Day School - yang digulirkan Menteri baru Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. Sebaiknya ada koordinasi antara menteri lama dan baru serta ada pembahasan dengan semua pemangku kepentingan.

Jokowi Minta Full Day School Diisi 'Penguatan Kebudayaan'

"Implikasinya pada sistem yang ada sekarang. Karena itu banyak yang harus diubah. Kompensasi, jam sekolah, logistik bahkan konsep sekolah juga berubah. Itu tak gampang. Harus dipikirkan. Jangan ganti menteri, ganti kebijakan," kata Fahri di Gedung DPR, Rabu malam 10 Agustus 2016.

Menurut dia, ketika berganti menteri diiringi berganti kebijakan, maka akan membingungkan publik. Maka sebaiknya sebelum ada wacana yang dimunculkan harus dibuat konsep secara matang.

Alih-alih Perbaiki Sistem, Mendikbud Dinilai Meresahkan

"Sebab apa yang sudah ada menjadi terganggu. Matangkan konsepnya. Bahas dengan DPR, konstituen, atau stakeholder pendidikan di dalam dan luar pemerintahan. Lalu rancang keputusan," kata Fahrin

Ia menambahkan semua sistem pendidikan di Indonesia juga sudah beragam mulai dari boarding school hingga pesantren. Karena itu menteri yang baru ia tekankan agar berkoordinasi dengan menteri yang lama agar ada kesinambungan.

Soal Full Day School Putri Indonesia Pilih Dukung Pemerintah

"Karena sebuah kantor eksekutif butuh policy yang berkesinambungan," lanjut dia.

(ren)

Presiden Joko Widodo di Pondok Modern Darussalam Gontor, Situbondo, Jawa Timur

Jokowi Segera Uji Coba Full Day School

Jokowi nilai nilai dan budaya Indonesia sudah rusak.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2016