Bambang DH Dicopot Agar Fokus di Pilkada Serentak

Pelaksana Tugas Ketua PDIP DKI Jakarta, Bambang DH (kanan).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira menjelaskan soal penggantian posisi pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta dari Bambang DH ke Adi Wijaya atau Aming sebagai ketua definitif.

Calon Gubernur DKI dari PDIP Tinggal Deklarasi

"Kemarin diputuskan Pak Bambang kembali fokus pada pilkada serentak secara nasional," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 30 Agustus 2016.

Ia menjelaskan, Bambang DH kini menjabat kembali sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) karena akan menghadapi pilkada serentak nasional.

Bambang DH Diganti, Ahok Enggan Berspekulasi

"Karena banyak yang belum diputuskan. Dari 101 baru 40-an, kurang dari sertengah. Untuk DKI Jakarta, kita perlu ada kepemimpinan definitif dan itu kita tentukan Pak Aming," kata Andreas.

Ia menegaskan soal isu pergantian Bambang bukan karena tidak setuju dengan kemungkinan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Persoalan beda pendapat soal siapa yang akan maju dalam pilkada menurutnya menjadi hal yang biasa.

Penggantian Bambang DH Sinyalemen Kuat PDIP Dukung Ahok

"Bukan hal yang luar biasa sekali (beda pendapat soal Ahok), karena belum ada keputusan.? Tapi memang situasi menjadi begitu panas," kata Andreas.

Ia menjelaskan pergantian posisi ini bukan hanya karena Pilkada DKI Jakarta tapi karena situasi nasional menghadapi pilkada serentak. Sehingga ia menganggap sudah tepat mengembalikan Bambang pada posisi sebagai Ketua Bapilu.

Saat ditanya apakah Aming akan semakin memuluskan PDIP untuk mencalonkan Ahok, ia menegaskan kewenangan tersebut bukan ada di tangan Aming tapi ketua umum PDIP.

Sebelumnya berembus kabar pencopotan Bambang ini karena kerap menyuarakan agar partainya tak mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub Gubernur DKI Jakarta. Bahkan beberapakali Bambang menolak Ahok dengan sejumlah aksi unjuk rasa. Bambang juga pernah ikut dalam deklarasi 7 partai pemilik kursi di DPRD Jakarta untuk melawan Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya