Bang Yos Diganti Presiden Bukan karena Gagal

Kepala BIN Sutiyoso.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVA.co.id - Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN), Dradjad Wibowo, membantah tudingan sejumlah pihak bahwa pergantian Kepala BIN dari Sutiyoso ke Budi Gunawan karena soal prestasi. Dia menegaskan jika pandangan itu tidak benar.

Bang Yos Sedih Dualisme PKPI Jadi Pemicu Tak Lolos Pemilu

"Yang jelas, saya sangat tahu bahwa Bang Yos (Sutiyoso) diganti bukan karena dinilai gagal atau bersalah oleh Presiden," kata Dradjad, dalam siaran persnya, Jumat 2 September 2016.

Dradjad memaparkan beberapa prestasi BIN selama dipimpin Sutiyoso. Seperti berhasil membujuk buronan Aceh Din Minimi untuk turun mengakhiri aksi-aksinya dan bergabung kembali dengan masyarakat.

Sutiyoso Ogah Kembali ke PKPI

"Tanpa satu tetes darah pun," kata Dradjad.

Di Papua, lanjut mantan Wakil Ketua Umum DPP PAN itu, beberapa kombatan juga memilih berdamai dan turun gunung. Lalu di Poso, BIN juga punya peranan penting.

Sutiyoso Ungkap Kelemahan BIN

"Teroris Poso juga ada yang menyerahkan diri melalui BIN," katanya.

Mengenai buronan BLBI, Sutiyoso juga sukses menangkap buronan Samadikun Hartono dan Totok yang sudah lama dicari. Dradjad juga mengungkapkan kesuksesan BIN menarik pajak.

"BIN juga berhasil membantu menarik pajak Rp400 miliar hanya dalam waktu sekitar 30 menit, dari Wajib Pajak yang kasusnya sudah inkrah tapi tidak mau membayar," jelasnya.

Kesuksesan yang ia sebutkan itu, diakui Dradjad hanya sebagian dari apa yang telah dilakukan selama Sutiyoso dipercaya menjadi Kepala BIN.

"Banyak lagi keberhasilan intelijen yang tidak mungkin saya ungkapkan," lanjutnya.

Terkait dengan sejumlah tudingan, kalau BIN di bawah Sutiyoso gagal, Dradjad menilai tidak tepat. Menurutnya, ada oknum pihak tertentu yang memelintir seolah-olah Sutiyoso benar-benar gagal. Apalagi mengait-ngaitkan dengan beberapa kasus teror yang belakangan muncul.

"Kalau yang seperti ini gagal, bagaimana dengan para Kepala BIN sebelumnya yang mengalami teror-teror sangat besar, seperti bom Bali pertama dan kedua, Hotel Marriott, Kedubes Australia dan lain-lain," kataanya.

Ia mengingatkan, persoalan terorisme sudah ada lembaga-lembaga yang ditugaskan. Seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Polri sebagai ujung tombak dari penanganan itu semua.

"Negara maju seperti AS, Eropa Barat dan Australia saja juga kesulitan," katanya.

Presiden Jokowi sudah mengirimkan nama Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. Surat itu diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Jumat pagi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya