Ketua Golkar Lampung Dicopot

Pengukuhan Pengurus DPP Partai Golkar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Lampung memasuki babak baru. Jabatan M. Alzier Dianis Thabranie sebagai Ketua DPD I Lampung, berakhir. Pencopotannya tertuang dalam Surat Keputusan (SK) oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dengan Nomor KEP-194/DPP/Golkar IX/2016 tentang pemberhentian Alzier sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Lampung.

Ular Sanca Panjang 5 Meter Ditemukan di Kali Grogol

Dalam SK yang ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham pada tanggal 6 September 2016 itu, disebutkan Alzier digantikan Letjen Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Plt Ketua DPD I. Dia akan dibantu oleh Ariyadi Achmad yang diketahui adalah Wasekjen DPP PG wilayah Sumatera III.

Ariyadi Achmad saat dikonfirmasi, membenarkan soal SK DPP Golkar. Sebelumnya, kabar itu sudah beredar di kalangan pers, bahkan sebelum disampaikan ke DPD Golkar Lampung.

Bambang Soesatyo: Susunan DPP Golkar Belum Final, Masih Ada Perbaikan

"Asli, SK itu asli, ditandatangani oleh Pak Ketum (ketua umum) Setya Novanto dan Pak Sekjen Idrus Marham," ujar Ariyadi kepada awak media.

Ariyadi yang juga mantan Ketua DPD Golkar Lampung itu menegaskan bahwa dasar pemberhentian Alzier adalah berdasarkan rapat DPP pada 19 Agustus 2016, yang diikuti Ketum Setya Novanto, Sekjen Idrus Marham, Koordinator bidang Polhukam DPP Nurdin Halid, Ketua Korbid Kepartaian Kahar Muzakir dan Tim Pencari Fakta (TPF) yang sudah di terjunkan ke Lampung.

Rapimnas Golkar, DPD I Mayoritas Dukung Airlangga

Dihubungi secara terpisah, Alzier Dianis Thabranie mengaku belum menerima Surat Keputusan (SK) DPP Golkar yang mengganti dirinya. Namun, Alzier menganggap pergantian adalah hal biasa.

"Saya tidak tahu, saya belum terima (surat). Biar aja, enggak apa-apa, itu biasa di partai," kata Alzier pada Jumat 9 September 2016.

Dia meminta seandainya surat itu resmi dari Partai Golkar, maka semua keputusan itu harus berdasarkan aturan dan mekanisme partai.

"Saya tidak khawatir dipecat. Itu tidak masalah. Saya enggak pusing, terserahlah dia orang. Suka-suka dia orang. Namanya orang lagi berkuasa. Jadi, saya enggak ruwet. Kerjaan saya yang lain juga banyak, saya tidak mengurus itu aja (partai)," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya