Target Golkar Dominasi Kemenangan Pilkada di Jawa

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) wilayah Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto

VIVA.co.id – Partai Golongan Karya (Golkar) optimistis bisa meraih 65 persen kemenangan pilkada di Pulau Jawa dan Sumatera pada tahun depan (2017). Target tersebut, menurut Golkar, masuk akal setelah partai itu menjadi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

Ketua bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) wilayah Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid mengatakan, Partai Golkar sangat serius menyiapkan sejumlah kader yang direkomendasikan untuk bertarung di Pilkada 2017.

Target kemenangan Pilkada di Jawa dan Sumatera, menjadi sangat penting bagi partai yang dipimpin Setya Novanto tersebut, karena diharapkan menjadi jalan menuju kemenangan di pemilihan presiden.  

Ketua Jokowi Mania Masuk Partai Golkar?

"Tidak pernah ada partai politik yang kalah di Pemilu, jika pegang pulau Jawa. Itu rumus politik, siapa menang di Jawa, termasuk Sumatera, pasti menang Pemilu, " kata Nusron di Semarang, Jawa Tengah, Selasa 13 September 2016.

Nusron berpandangan, optimisme kemenangan di zona Jawa-Sumatera disimpulkan, karena banyak faktor, antara lain penyiapan kader yang dinilai siap untuk memperebutkan kursi di daerah.

Aburizal Bakrie Dukung Semangat Anak Muda Lalui Pandemi COVID-19

"Kami tahu, peta sosial politik nasional setempat. Calon tahu permasalahan riil di masyarakat, termasuk tingkat popularitas dan track record-nya teruji," kata Nusron

Pada petarungan Pilkada 2017, Golkar juga mengklaim tidak akan fanatik terhadap pengusungan kader sendiri. Tercatat, dari 52 kabupaten dan kota di wilayah Jawa dan Sumatera yang menggelar Pilkada 2017, terdapat 38 dari calon yang memang kader Golkar. Sementara itu, sisanya bukan kader Golkar.

"Ini bukti Golkar sangat menghormati prestasi anak bangsa, meski bukan kader Golkar tapi di masyarakat baik kami perjuangan. Contoh di Brebes bu Izda (Bupati Brebes Izda Priyanti) bukan kader Golkar tapi sangat disenangi rakyat, tetap kami support dan kami usung, " tutur
Nusron.

Kepala BNP2TKI itu pun mengklaim Golkar sebagai satu-satunya partai yang telah menyatakan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Hal itu, menurutnya, bisa menjadi amunisi besar untuk meraih kemenangan di pilkada dan pemilihan legislatif.

Hasil survei elektabilitas partai, kata dia, pula semakin menanjak. Saat Partai Golkar masih dalam oposisi pemerintah di Koalisi Merah Putih (KMP), tingkat elektabilitas Golkar hanya 14,8 persen di 2014. Berlanjut saat Partai Golkar dilanda konflik, survei Golkar hanya 8,2 persen di Februari 2016.

"Tetapi, survei kian melambung saat kami sepakat mendukung Jokowi, elektabilitas kami naik 66 persen dan posisi suara kami naik 16,8 persen,” katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya