Demokrasi & Pemilu di Indonesia Terlalu Liberal

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan bahwa pemilu adalah agenda besar demokrasi Indonesia yang melahirkan pemimpin bangsa. Namun, hingga sekarang masih banyak kekurangan yang harus dibenahi dalam segi mekanisme.

Komisi I DPR: KSAD Tarik Pengamanan Pribadi untuk Hillary Lasut

Menurutnya, perlu ada desain pemilu yang semakin baik dalam aspek demokrasi, efektivitas dan efisiensi. Sehingga mampu menghadirkan pemimpin kompeten, baik di eksekutif maupun legislatif dengan kapabilitas, integritas, dan loyalitas kepada bangsa dan negara.

"Evaluasi kami di PKS, demokrasi dan pemilu kita terlalu liberal akibatnya proses pemilu dan kepemimpinan yang dihasilkan belum mencerminkan karakter bangsa yang ber-Ketuhanan, perikemanusiaan, yang kedepankan persatuan dan keutuhan NKRI," kata Jazuli di Ruang Pleno PKS kompleks Parlemen, Rabu 21 September 2016.

DPR Tagih Penjelasan KSAL soal Dugaan Pungli Bebaskan Kapal Asing

Oleh karena itu, Jazuli meminta ada keberanian untuk mengoreksi praktek demokrasi ke depan, guna mewujudkan demokrasi yang semakin bermakna dan berkarakter.

"Kita harus berani mengoreksi praktek demokrasi liberal khususnya dalam pemilu yang selama ini terbukti merusak tatanan dan karakter kebangsaan kita," katanya.

Komisi I DPR Minta Seleksi Direksi LPP RRI Ditunda

Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan soal praktek pemilu liberal, dimana kecenderungan kuat demokrasi berbasis pada model rekrutmen politik yang lebih mementingkan popularitas dan kekuatan finansial. Ketimbang, lanjut Jazuli, mementingkan kualitas dan integritas para calon yang ikut kampanye.

Menurut Jazuli, praktek politik uang yang sangat memprihatinkan masih terjadi, lalu mobilisasi pemilih bahkan dengan intimidasi, serta rendahnya ketaatan pada aturan," ujarnya.

"Sekali lagi, kita harus berani mengakhiri praktek demokrasi dan pemilu yang liberal tersebut jika berharap ada perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini ke depan," katanya.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya