Agus Yudhoyono Dinilai Punya Modal Hadapi Pilkada DKI

Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVA.co.id – Koalisi Cikeas telah menetapkan Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017. Pakar politik Laboratorium Sosiologi UNJ, Ubedilah Badrun, menilai Agus yang berpasangan dengan Sylviana Murni memiliki sejumlah modal yang cukup untuk menghadapi Pilkada, termasuk modal finansial.

Isu Kaesang Maju Pilgub DKI, Demokrat Masih Lihat-lihat

"Pasangan ini memiliki modal finansial yang juga cukup kuat, yang cenderung dari Amerika Serikat karena kemungkinannya dari jaringan SBY saat Pilpres 2004," kata Ubedillah kepada VIVA.co.id, Jumat 23 September 2016.

Pasangan ini juga dinilai memiliki modal mesin politik dengan dukungan empat partai dan relawan. Kemudian Agus juga disebut punya modal pesona subyektif sebagai anak Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Gerindra Tak Ngotot Usung Kader Sendiri di Pilgub Jakarta

"Pasangan ini juga memiliki modal dukungan media, modal karakteristik personal militer cerdas, modal pesona subyektif, dan modal darah biru anak mantan presiden," ujar Ubedillah.

Selain itu, sisi lain kekuatan menonjol pasangan ini juga adalah modal budaya. Seperti diketahui, Agus Yudhoyono adalah keturunan Jawa dan Sylviana Murni adalah keturunan Betawi.

Pilih Anies atau Sahroni di Pilgub DKI 2024, Begini Jawaban Tak Terduga Surya Paloh

"Modal budaya ini dipandang Koalisi Cikeas penting karena etnis di Jakarta mayoritas adalah etnis Jawa," ujar Ubedillah.

Agus juga sempat diragukan kelayakannya untuk memimpin DKI Jakarta. Alasannya, Agus yang diusung koalisi Cikeas yakni Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB, belum teruji kemampuan politik atau di pemerintahan. Sebab, karier Agus lebih banyak dihabiskan di militer.

Namun Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menjawab keraguan itu. Dia menilai putra dari SBY itu mempunyai modal untuk maju sebagai calon Gubernur.

"Agus lebih dikenal sebagai tentara yang disiplin, mendapatkan penugasan di dalam dan luar negeri. Tapi dia kan seorang intelektual yang mendapatkan tiga gelar master di tiga universitas bergengsi. Itu modal dasar yang baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya