Ahok Patok Tarif, Nusron Wahid: Emang Enggak Boleh?

Nusron Wahid.
Sumber :
  • VIVAnews/ Mohamad Teguh

VIVA.co.id – Beragam strategi dilakukan untuk mengumpulkan dana kampanye. Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, misalnya, hendak menjadi pembicara profesional dengan mematok tarif hingga Rp30 juta. Partai pendukung melihat tidak ada yang salah dengan ini.

Nusron: Bamsoet Tidak Mengajukan Diri tapi Merespons Desakan

"Ya, emang enggak boleh? Orang ngumpulin duit dengan berbagai cara itu sah-sah saja, yang penting itu dilaporkan ke KPU," kata politikus Partai Golkar Nusron Wahid ketika ditemui di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu 1 Oktober 2016.

Nusron mengatakan, penggalangan dana juga dilakukan dengan berbagai cara lain. Misalnya dengan menjual tiket-tiket pertunjukan musik atau pertunjukan lainnya.

KPK akan Periksa Nusron Wahid terkait Kasus Amplop Serangan Fajar

"Dengan jual tiket pertunjukan-pertunjukan musik dan nonton bareng. Kita kemas dengan cara kampanye yang happy," ujar dia.

Selain mengenai penggalangan dana, Nusron mengatakan tim pemenangan juga akan melakukan kampanye yang tidak konvensional, seperti lazimnya kampanye-kampanye sebelumnya.

Amplop Serangan Fajar, KPK Segera Panggil Mendag Enggar dan Nusron

"Itu yang perlu digarisbawahi, kita tidak akan mungkin lakukan yang sifatnya mobilisasi," kata Nusron.

Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid

Nusron Wahid Sebut Sudah Muncul 4 Caketum, Munas Tak Akan Aklamasi

Empat caketum itu antara lain Airlangga dan Bamsoet.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2019