Ruhut 'Mengemis' agar Masuk Tim Pemenangan Ahok?

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id - Isu miring menerpa politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Ia disebut meminta-minta, agar masuk ke tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Kabar ini tidak sekedar angin lalu saja. Sebab, sumber informasi justru datang dari Ahok.

Menurut Ahok, Ruhut mengajukan sendiri supaya termasuk ke daftar anggota tim pemenangan yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Selasa 4 Oktober 2016.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Dia (Ruhut) dekat dengan Golkar. Kayaknya dia yang mengajukan ke tim ini (pemenangan) untuk masuk," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu 5 Oktober 2016.

Informasi soal 'mengemis' ini juga datang dari kolega Ruhut di Partai Demokrat, Roy Suryo.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

"Biar 'dikasihani' sama masyarakat saja. Moso katanya 'Menkopolhukam'-nya partai, kok sampai ngemis-ngemis begitu," kata Roy.

Namun, saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Ruhut membantah isu tersebut.

"Sama sekali enggak. Karena jujur aja, aku juga punya perasaan pada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), Partai Demokrat, dan Agus. Agus kan gua anggap adik gua. Tapi kalau aku sudah diminta gini, karena aku pendukung Ahok," kata Ruhut.

Menurut Ruhut, Ahok memang tidak tahu daftar susunan pengurusnya. Karena itu, wajar jika tidak tahu bila dirinya diminta masuk.

"Karena itu dia clear-kan. Baru dia clear-kan, setelah dengar komentar Charles. Bang Ruhut itu kita yang minta," tutur Ruhut.

Ruhut dihubungi

Ruhut pun kembali menceritakan kronologis, bagaimana ia akhirnya masuk tim pemenangan Ahok-Djarot. Pada Selasa siang, 4 Oktober 2016, Ruhut bekerja seperti biasa.

Saat itu, ia ingin pergi ke Kementerian Maritim yang kini dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Tapi saat di jalan, tiba-tiba dia ditelepon politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris.

"Bang, kami lagi rapat mau serahkan daftar timses. Mau minta izin nama abang boleh kami masukkan," kata Ruhut.

Ruhut menilai Charles adalah orang yang sopan, dan dekat dengannya. Akhirnya, dia bersedia.

"Aku bilang boleh aja. Beginilah bang, biar jelas aku lagi sama Pak Djarot dan Ketua Tim Prasetio," kata Ruhut.

Menurut Ruhut, Prasetio sudah seperti anaknya sendiri. Bahkan, yang bersangkutan itu memanggilnya dengan sebutan om.

"Om aku Ketua Timses seperti waktu Jokowi dulu sama Ahok. Jadi gimana. Om aku masukin ya jadi jurkam dan jubir. Ya, kalau kau percaya sama aku. Kalau kalian semua percaya. 'Ya om ini kami keluarga besar PDIP'. Oke. Kan gitu," ujar Ruhut.

Setelah itu, lanjut Ruhut, mereka mengumumkan ke publik.

"Diuber aku sama semua orang. Tapi aku kaget. Nasdem juga minta aku. Laiskodat semua dekat sama aku. Aku kaget. Sangaji Ketua Hanura. Dia kan sahabat gua. Bang bantu kami ya, abang mesti ikut, kan udah lama dukung Ahok." (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya