Mangkir, Nasib Ruhut Bisa Diputus Partai

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Nasib Ruhut Sitompul sebagai kader di Partai Demokrat akan segera ditentukan. Politikus senior Demokrat yang juga Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto mengakui memang ada keterlambatan dalam proses ini. Apalagi Ruhut sempat tidak menghadiri pemanggilan yang pertama.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Karena bagian yang pertama itu Bang Ruhut belum bisa hadir, baru ada pemanggilan yang kedua," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 11 Oktober 2016.

Dia mengatakan, apabila Ruhut kembali tidak menghadiri pemanggilan yang kedua dan ketiga, maka partai bisa melakukan sidang secara in absentia atau tanpa kehadiran yang bersangkutan.

Demokrat Ungkap Kejanggalan Pembahasan RUU HIP sejak Awal

"Seperti kalau kita dalam persidangan, ya jadi bersidang diputuskan dengan yang bersangkutan tidak hadir pun sudah memenuhi persyaratan," ujar Agus.

Mengenai sanksi, Wakil Ketua DPR ini menilai Ruhut bisa diberikan sanksi berat karena sebelumnya, Ruhut juga sudah dicopot dari posisi juru bicara partai.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

"Ya sanksi berat itu tentunya itu bertingkat juga kan, beda-beda. Ada yang misalnya diberhentikan dari sekarang ini misalnya di DPR tapi masih menjadi anggota kegiatan dan sebagainya," imbuhnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Darizal Basir mengatakan partainya belum akan memberikan rekomendasi terkait Ruhut kepada Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Dewan Kehormatan Demokrat juga masih menunggu proses yang dilakukan Komisi Pengawas (Komwas).

"Langkah pertama, Komwas proses. Sudah dipanggil tapi panggilan pertama belum hadir maka akan dipanggil kedua kalinya," kata Darizal di Gedung DPR, Senin 10 Oktober 2016.

Selain itu, belum jelasnya nasib Ruhut juga disebabkan partai berlambang bintang mercy ini tengah sibuk membahas kesiapan partainya di Pilkada 2017.

"Partai pun sedang sibuk menyiapkan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) tanggal 29 Oktober," ujar Darizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya