Dua Tahun Jokowi-JK

Setara: Ratusan Kasus Intoleran Terbengkalai

Aparat Kepolisian menjaga ketat kegiatan penganut Syiah di Semarang pada Selasa, 11 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Dua tahun kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) terus menjadi sorotan, terutama di bidang Hukum dan HAM. Setara Institute menilai upaya Jokowi menghapus regulasi yang berpotensi melanggar HAM tidak satu pun yang terealisasi.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

"Sebanyak 421 kebijakan diskriminatif dan 73 kebijakan intoleran, tidak ada satu pun yang dihapuskan dalam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK," kata Direktur Riset Ismail Hasnani di Kantor Setara Institute, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 23 Oktober 2016.

Selain itu, Ismail juga menjabarkan kegagalan pemerintahan Jokowi dalam memberikan jaminan perlindungan dan hak kebebasan beragama serta berkeyakinan.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Dalam laporan yang disusun Setara Institute, pada tahun 2015 saja tercatat ada 197 peristiwa dengan 236 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Kemudian, sejak Januari hingga September 2016, tercatat ada 91 peristiwa dengan 113 tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

"Intoleransi, konflik dan kekerasan atas nama agama, tidak ada satu pun yang berhasil diatasi oleh Jokowi dalam dua tahun pemerintahannya hingga saat ini," kata Ismail.

Ismail mencontohkan, kasus pengungsi Syiah di Sidoarjo dan Ahmadiyah di Transito yang hingga saat ini dianggap masih terlunta-lunta nasibnya.

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim telah berhasil menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Sebab, Budi

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024