Politikus PDIP: Jangan-jangan 2019 Jokowi-Prabowo Jadi Paket

Ketua DPR Setya Novanto (tengah) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait menilai, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto menunjukkan budaya politik Indonesia yang makin tinggi. Lebih penting lagi menurutnya adalah dampak yang ditimbulkan dari pertemuan itu.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

"Saya catat ketika Prabowo datang ke pelantikan Jokowi. Waktu itu ekonomi dan politik beri sinyal positif," kata Maruarar di gedung DPR, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2016.

Seperti momen pelantikan, pertemuan kemarin juga dianggap Maruarar berdampak positif. Situasi itu bisa menjadi contoh bagi anak muda dalam menghadapi kompetisi yang sangat keras.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

"Survei apapun, paling tinggi (elektabilitas) Jokowi, kedua Prabowo. Itu konsisten. Saya yakin mereka berkawan. Jokowi juga sangat menghargai Prabowo," kata Maruarar menambahkan.

Apalagi saat ini, Maruarar melihat Gerindra juga mulai mendukung pemerintah. Misalnya dalam pemilihan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan maupun Kapolri Tito Karnavian. Begitupun dengan kebijakan Tax Amnesty yang ia klaim didukung Gerindra.

Jokowi Tegaskan Tidak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran, Kecuali Diminta

"Karena tensi politik Indonesia langsung surut kalau rukun. Suka dengan pertemuan ini. Tentu pak Prabowo punya pendukung loyalis. Jangan-jangan 2019 Jokowi-Prabowo jadi paket. Jadi Pak Fadli jangan galak-galak, nanti susah," kata Maruarar.

(mus)

Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahan produksi farmasi masih sangat tergantung pada impor dari luar negeri. Makanya, Jokowi mengingatkan kembali agar Kementerian K

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024