Politikus Golkar: Jokowi dan SBY Bikin Rakyat Bingung

Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo diminta untuk mengungkap identitas aktor politik yang dituding menunggangi aksi damai pada Jumat 4 November 2016. Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk menurunkan tensi politik dan memperjelas duduk persoalan.

SBY Yakin Duet Renan Buiatti-Reza Beik Jadi Pertahanan Tangguh Jakarta LavAni

"Masyarakat benar-benar dibuat bingung, karena baik Presiden Jokowi maupun mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama-sama hanya menyajikan teka-teki yang tidak mudah untuk diterka. Dan, teka-teki ini membuat suasana politik makin tidak menentu," kata Bambang, Minggu 6 November 2016.

Ketua Komisi III DPR itu mengungkapkan, teka-teki mulai disajikan saat Presiden Jokowi mengunjungi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Senin 31 Oktober 2016 lalu.

Pengamat Ungkap Ganjalan Utama Megawati Gabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran

Kemudian, secara tiba-tiba mantan Presiden SBY menyambangi Menko Polhukam Wiranto pada Selasa 1 November siang, dan malam harinya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kemudian, Rabu 2 November, SBY menggelar jumpa pers di Cikeas. Menurut dia, berbahaya jika ada informasi intelijen yang menyebutkan, rencana aksi unjuk rasa pada Jumat 4 November digerakkan, atau didanai oleh pihak tertentu, atau partai politik.

Juru Bicara Ungkap Keinginan Prabowo Duduk Bareng Megawati, SBY dan Jokowi

Terlebih, SBY juga tidak menyebut identitas pihak yang dituding membiayai aksi itu dan siapa yang menuduh. Lalu, usai aksi damai 4 November, Presiden Jokowi menyebutkan, ada aktor politik yang memicu kerusuhan dalam aksi damai itu.

Bambang menilai, pernyataan Jokowi itu tentu saja memunculkan pertanyaan di ruang publik. Untuk itu, Bambang meminta, baik Jokowi maupun SBY mengungkap aktor politik yang dimaksud.

"Bukankah negara kita negara hukum? Kita punya banyak pasal untuk bisa menjerat siapa pun yang diduga menyebar kebohongan, fitnah, melakukan provokasi, makar, dan lainnya. Jadi, baik SBY maupun Jokowi bisa menempuh jalur hukum," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyayangkan terjadinya kericuhan usai unjuk rasa, Jumat 4 November 2016. Bahkan, Jokowi menuding, ada aktor politik di balik terjadinya kericuhan itu.

"Kami menyesalkan kejadian bakda Isya, yang seharusnya sudah bubar, tetapi jadi rusuh. Ini kita lihat, ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Presiden Jokowi ,saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu dini hari, 5 November 2016.

Unjuk rasa, ujar Jokowi, seharusnya berjalan tertib seperti ketika siang hari sebelum ricuh. Menurut Presiden, penyampaian aspirasi dengan melalui unjuk rasa memang sudah seharusnya dilakukan dengan tertib. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya