- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, mengaku prihatin atas sikap dan pernyataan tokoh-tokoh bangsa terkait kasus dugaan perkara penistaan agama yang tengah menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ruhut tidak menyangka, tokoh bangsa sampai seorang mantan presiden begitu percaya dan turut berkomentar atas dugaan kasus, yang sebenarnya mencuat karena ulah seorang netizen bernama Buni Yani.
"Saya sedih kenapa negarawan percaya pada media sosial, kenapa mesti ada pernyataan lebaran kuda," ujar Ruhut di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 15 November 2016.
Menurut Ruhut, tokoh bangsa dan mantan presiden itu, sudah salah mengartikan pidato Ahok, yang mengutip surat Al Maidah di Kepulauan Seribu.
Meski demikian, Ruhut mengatakan, karena kasus kini telah ditangani kepolisian, tim pemenangan percaya polisi akan bekerja secara profesional, termasuk dalam melakukan gelar perkara perdana pada hari ini.
Ruhut mengatakan, penanganan kasus tak mempengaruhi jadwal kampanye Ahok. Ahok, hari ini tetap menerima aduan warga di Rumah Lembang seperti biasa, kemudian akan melakukan sosialisasi atau 'blusukan' ke wilayah setelahnya. "Kawan-kawan, kami tak gentar dengan ramai-ramai itu," ujar Ruhut.
Seperti diketahui, istilah lebaran kuda diucapkan Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Rabu, 2 November 2016. Istilah itu dilontarkan SBY, untuk menyikapi rencana unjuk rasa damai 4 November 2016.
(ren)