- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai proses hukum dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah mengalami kemajuan. Meski begitu, ia mempertanyakan kenapa presiden tetap tak mau menemui para ulama yang ikut aksi damai.
"Karena sampai sekarang presiden sudah ketemu semua orang tapi belum mau ketemu kiai Rosid, Habib Rizieq, ustaz Bachtiar dan lainnya yang sebetulnya jadi inti dari koordinator gerakan ini. Yang seharusnya, apa salahnya kalau presiden ketemu?" kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat, 18 November 2016.
Ia mengakui langkah pemerintah untuk melokalisir kasus ini ke jalur hukum memang sudah sangat baik sekali. Persoalannya fakta yang muncul di masyarakat tak bisa dihindari. Misalnya persepsi soal dari sisi hukum ada perasaan curiga proses tak berjalan adil dan transparan.
"Tapi dinamika masyarakat memang tidak bisa cepat mereda. Rakyat kan bukan sesuatu yang sederhana, dia kan kompleks. Ada perasaan, pikiran, emosi. Karena itu kemudian saya mengharap bahwa pemerintah tetap harus melihat dinamika ini secara positif dan dewasa," kata Fahri.
Dia mengatakan presiden memang telah meminta aparat untuk berkoordinasi dengan perwakilan pendemo. Tapi para ulama tersebut juga ingin bertemu langsung dengan presiden.
"Kenapa mereka tak ditemui juga? Kan biasa saja, ngobrol," kata Fahri.
Menurutnya, kalau presiden memberikan jaminan tersebut maka dengan sendiri rakyat akan memberikan respons otomatis terhadap kejadian ini. Ia berharap jangan melihat demo sebagai satu kecurigaan akan ditunggangi, motifnya tidak baik, niatnya inkonstitusional.
"Tak ada yang inkonstitusional. Demonstrasi adalah satu kegiatan yang sah dan dilindungi karena kita adalah negara demokratis," kata Fahri.
