- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengundang makan siang Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 21 November 2016. Hal serupa dilakukan oleh Presiden, saat menjamu Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Kamis 17 November 2016 lalu.
Beda dengan Prabowo yang hadir sebagai ketua umum partai, Megawati mengaku kehadirannya bukan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, partai di mana Jokowi menjadi kader.
"Saya datang bukan sebagai ketua umum (PDI Perjuangan), sebagai Presiden kelima, lho," kata Megawati, menyela pertanyaan awak media yang menyebut dirinya sebagai Ketum PDI Perjuangan, di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin 21 November 2016.
Presiden Jokowi mengaku, ini bukan pertemuan pertama ia dengan Mega. Sudah sering keduanya bertemu, walau tidak di Istana. Namun pertemuan kali ini, menurut Jokowi, adalah suatu yang harus dibudayakan.
"Silaturahmi dan saling kunjung adalah budaya Nusantara yang tidak boleh tergerus zaman. Meskipun saya dengan Bu Megawati sangat sering sekali bertemu tetapi saling kunjung seperti ini juga sangat baik untuk kita tradisikan. Dan komunikasi seperti pada siang hari ini sangat efektif untuk menemukan berbagai solusi dari berbagai permasalahan bangsa yang ada," jelas Jokowi.