Beda Arah Dukungan Partai Koalisi di Pilkada, Jokowi Mafhum

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengatakan tidak akan melakukan evaluasi terhadap partai politik pendukung pemerintah yang tak solid soal dukungan di ajang kontestasi Pilkada 2017 khususnya di Pilkada DKI Jakarta

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Enggak ada, enggak ada (evaluasi)," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa 22 November 2016.

Jokowi berujar bahwa ia telah bertemu dan melakukan konsolidasi dengan sejumlah pimpinan partai politik yang mendukung pemerintahannya. "Ya kita kan sudah bertemu semuanya. Ada yang bertemu secara tertutup, ada yang bertemu secara terbuka," ujar Jokowi.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, partai politik yang mendukung pemerintah seperti partai NasDem, Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura, serta Partai Amanah Nasional (PAN) berada di kutub dukungan pasangan calon yang tak sama.

Golkar, Hanura, NasDem dan PDIP misalnya mendukung pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Djarot Syaiful Hidayat.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Sedangkan, PKB, PPP dan PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Partai lainnya yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengusung pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024