Tantowi Bangga Diajukan Jokowi Jadi Dubes Selandia Baru

Tantowi Yahya
Sumber :
  • Tantowi Yahya

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo telah mengusulkan 23 nama calon duta besar Indonesia ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Salah satunya anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

Tantowi akan mengisi jabatan duta besar (dubes) Indonesia di Wellington, Selandia Baru. Saat dihubungi VIVA.co.id, Tantowi mengaku merasa bangga dan bahagia atas kepercayaan yang telah diberikan Presiden Jokowi. Menurut Tantowi, dubes adalah representasi sebuah bangsa atau negara, bahkan pemimpin negara.

"Tentu saja saya bangga dan bahagia dengan kepercayaan yang Presiden telah berikan kepada saya. Dubes itu adalah representasi bangsa, negara dan Presiden RI," ujar Tantowi.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Meski telah diajukan oleh Presiden, namun Tantowi menerangkan bahwa proses untuk menjadi dubes butuh waktu lama.

Alasannya, selain memang harus mendapatkan persetujuan DPR, dengan melewati uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di parlemen. Seseorang yang diajukan untuk jadi dubes juga harus mendapat persetujuan negara yang menjadi tujuan.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

"Prosesnya masih panjang sampai akhirnya mendapat persetujuan dari negara akreditasi," ujar politisi Partai Golkar Karya (Golkar) itu.

Bila disetujui, Tantowi siap untuk mundur sebagai anggota dewan jika resmi menjabat sebagai dubes. "Siap mundur, dong," kata Tantowi.

Diketahui, berikut 23 nama calon dubes Indonesia yang diajukan ke DPR.

1. Tokyo: Arifin Tasrif
2. Athena: Ferry Adamhar
3. Bogota: Priyo Iswanto  
4. Canberra: Kristiarto Legowo  
5. Dili: Sahat Sitorus
6. Geneva: Hasan Kleib  
7. Kabul: Mayjen Dr Ir Arief Rachman  
8. Kolombo: Ngurah Ardiyasa
9. Kiev: Prof Dr Yuddy Chrisnandi
10. Manama: Nur Syahrir Rahardjo
11. Roma: Esti Andayani  
12. Seoul: Umar Hadi  
13. Wina: Darmansjah Djumala
14. New Delhi: Arto Suryodipuro  
15. Dhaka: Rina Soemarno
16. Amman: Andy Rachmianto
17. Bratislava: Wieke Adiwoso
18. Dar Es Salaam: Prof. Radar Pardede
19. Wellington: Tantowi Yahya  
20. Zagreb: Komjen (pol) Sjahroedin
21. Astana: Rachmat Pramono
22. Tunis: Ikrar Nusa Bhakti
23. Kuala Lumpur: Rusdi Kirana

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya