Karena Kasus Ahok, Komnas HAM Jadikan Pilkada DKI Perhatian

Ilustrasi Daftar Pemilih
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Siane Indriani mengungkapkan bahwa pihaknya akan menjadikan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah DKI Jakarta sebagai fokus utama pemantauan Komnas HAM.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

"DKI, kami perhatikan secara serius. Sebab DKI, Jakarta jadi fokus perhatian kita semua," kata Siane di kantornya, Jakarta, Senin kemarin, 28 November 2016.

Dia berujar, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai terkait adanya sejumlah aksi penolakan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok atas kasus dugaan penistaan agama.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Supaya nanti, kekhawatiran-kekhawatiran yang jadi kerisauan banyak pihak tidak terjadi. Ini kerawanannya, karena ada kasus Ahok. Seolah-olah bukan hanya politik lokal, tetapi juga nasional. Kita kan, juga tahu perhatiannya semua ke DKI," ujar Siane.

Tak berbeda, Kepala Biro Bantuan Hukum Divkum Polri Brigjen Bambang Usadi mengatakan, daerah rawan di pilkada bertambah, seiring dengan panasnya kasus soal Ahok di DKI Jakarta.

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

"Pandangan Polri kasus pilkada yang sarat dengan konflik seperti di daerah Papua dan Papua Barat, kemudian Aceh. Bahkan, sekarang tambah lagi DKI," ujar Bambang Usadi.

Menurutnya, DKI menjadi daerah yang paling rawan di Pilkada 2017, apalagi sudah berimbas pada rangkaian demontrasi massa yang ingin, agar Ahok ditahan dan dibatalkan menjadi peserta pilkada.

"Saya menyatakan bahwa kemungkinan dibandingkan daripada semua daerah, yang paling rawan, ya jelas DKI Jakarta ini," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya