Jokowi 'Ancam' Anggota Korpri yang Tak Netral di Pilkada

Presiden Jokowi saat jumpa pers di Istana.
Sumber :
  • Edi - Biro Pers Setpres

VIVA.co.id - Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa ada sanksi yang menanti bagi anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang tak netral pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017 mendatang.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Pesan itu disampaikan Jokowi usai upacara ulang tahun Korpri ke-45 di Silang Monas, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

"Mengingatkan kepada seluruh jajaran Korpri dalam Pilkada ini ya memang sudah aturan, harus netral. Kalau tidak, ya juga ada ketentuan hukumnya," ujar Jokowi.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Namun, Jokowi tak ingin disebut mengancam agar para anggota Korpri itu taat aturan. Dia hanya ingin mengingatkan saja.

"Supaya seluruh anggota Korpri tidak melupakan itu," ujarnya menambahkan.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Sebelumnya, dalam sambutannya sebagai pembina upacara hari ulang tahun Korpri, Jokowi juga mengingatkan semua anggota Korpri untuk tetap profesional dan netral dari kegiatan politik praktis. Termasuk tidak mendukung salah satu kandidat di Pilkada Serentak pada Februari 2017.

Dia pun menyambut baik tema peringatan Korpri ke-45, yakni "Bersama Korpri Meneguhkan Netralitas dan Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Sipil Negara" (ASN).

"Sangat tepat temanya dalam menyambut pesta demokrasi Pilkada 2017. Momentum Pilkada harus menjadi ajang ujian netralitas dan profesionalisme ASN. Ujian tetap menerapkan Panca Prasetya Korpri, pengabdian bukan kepada kepentingan kelompok, melainkan kepada negara, kepada bangsa dan kepada rakyat.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya