Demokrat Ingatkan Banyak yang Setuju Kicauan Twitter SBY

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA.co.id – Kicauan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di akun Twitter mengenai banyaknya informasi bohong alias hoax yang beredar, sempat ramai menuai sorotan. Politikus senior Partai Demokrat, Agus Hermanto, menegaskan bahwa kicauan itu adalah bentuk perhatian mendalam karena SBY sudah berpengalaman menjadi Presiden selama dua periode.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

"Saya lihat beliau sudah menjadi Presiden dua kali berturut-turut bahkan menurut kami beliau sudah khatam khusnul khatimah, betul-betul turun dengan karpet merah sehingga rasa mendalam pada bangsa dan negara itu pastilah tentu timbul," kata Agus ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Empati, menurut dia, perlu diaktualisasikan lewat media sosial Twitter. Agus berharap tweet itu bisa memberi sinyal positif kepada pemerintah agar betul-betul menangani masalah hoax secara tuntas.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

"Sehingga memberi sinyal positif kepada pemerintah supaya mempunyai perhatian yang lebih khusus lagi terkait masalah tweet daripada Pak SBY," ujar Wakil Ketua DPR ini lagi.

Agus mengakui masih banyak yang menanggapi miring kicauan SBY itu. Namun menurutnya tak sedikit yang mendukung aspirasi itu termasuk seluruh kader Partai Demokrat.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

"Sehingga segala sesuatunya punya landasan hukum yang tepat, landasan hukumnya sudah ada dengan UU ITE dan semua udah bisa. Sinyal udah ada dan akibatnya pun juga sudah banyak sehingga rasa empati yang tinggi dari negarawan ini tentunya sangat baik untuk didengarkan," kata Politikus Demokrat ini.

Sementara sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah sudah lama bertarung dengan berita hoax. Jokowi menyayangkan adanya nuansa-nuansa yang gampang menghasut, memfitnah dan begitu mudah menyebarkan berita-berita bohong. Menurut Jokowi, imbauan itu sudah lama dia sampaikan.

"Seluruh masyarakat kita harus memulai membangun sebuah budaya baru, membangun sebuah nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai kesantunan dalam kita berucap, dalam kita menyampaikan hal ujaran-ujaran di media sosial," kata Jokowi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya