PDIP Ingin Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2019

Kotak Suara Pemilu/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – PDI Perjuangan tetap ingin agar sistem proporsional tertutup diberlakukan lagi pada pemilu legislatif. Selain itu, PDIP juga tetap meminta agar ambang batas pengajuan calon presiden atau presidential threshold pada Pemilu 2019 tetap ada atau tidak nol persen.

Mahfud MD: Keputusan Sudah Ada, Negara Harus Terus Jalan

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Ideologi dan Kaderisasi HM Idham Samawi mengatakan bahwa PDI Perjuangan telah mendidik kader terutama yang duduk di struktur partai hingga lebih dari satu juta pengurus. PDI Perjuangan juga mengutamakan kader yang duduk di struktural partai maju menjadi calon legislatif.

Namun dengan sistem proporsional terbuka saat ini, andil partai untuk menentukan urutan calon legislatif terabaikan. Dengan sistem terbuka diketahui bahwa yang akan maju ke parlemen adalah sesuai perolehan suara terbanyak.  

M Taufik Bantah Pendukung Prabowo-Sandi Ikut Serta dalam Aksi 22 Mei

"Dia tidak pernah duduk di struktural tapi punya duit dua koper ya dia yang jadi," kata Idham di Yogyakarta, Rabu, 25 Januari 2017.

Akibatnya, kader yang berpotensi menurut Idham, terpinggirkan. Sementara orang-orang yang tidak dididik partai akan duduk di DPR dan DPRD.  

Sikapi Pemilu 2019, Hayono Isman: Indonesia Dibangun atas SARA

"Kita juga tahu bahwa sistem proporsional terbuka juga sangat rawan terhadap money politics," ujarnya.

Sementara terkait ambang batas presiden, PDI Perjuangan memandang sangat diperlukan adanya batasan syarat tersebut. Idham mengatakan, tanpa ambang batas maka seluruh partai akan bebas mengusung calon presiden dan justru akan membingungkan masyarakat.  

"Pecah kepalanya rakyat jika suruh memilih calon presiden yang jumlahnya banyak. Belum lagi mencoblos calon legislatif," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya