- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Sejumlah kader Demokrat Bali eksodus ke Partai Hanura. Rata-rata mereka adalah kader Partai Demokrat dari Kabupaten Karangasem. Mereka mengaku tidak puas dengan kinerja DPD Partai Demokrat Bali.
Tercatat di antaranya adalah Ketua PAC Demokrat Kecamatan Sidemen, I Negah Sudiartha; Ketua PAC Demokrat Kecamatan Manggis, I Made Mustika; Ketua PAC Kecamatan Rendang, I Wayan Ratna; mantan pengurus DPC Demokrat karangasem, I ketut Pasek Denia; mantan Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Bali, I, Nyoman Agung Sariawan, dan sejumlah kader lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, balik mempertanyakan keanggotaan kader yang hijrah ke Partai Hanura tersebut.
"Mereka tercatat sebagai kader tidak? Kalau pengurus PAC, tunjukkan SK-nya," ujar Mudarta kepada VIVA.co.id, Jumat, 27 Januari 2017.
Ia menilai sah-sah saja seseorang pindah partai. Demokrat, kata Mudarta, adalah partai terbuka untuk siapa saja. Mudarta mengaku tak ingin melarang mereka yang pindah partai. Sebab, itu merupakan hak asasi seseorang.
"Kalau dilarang nanti melanggar hak mereka. Jadi, kita biarkan saja. Kalau mereka ke Hanura, mantan Ketua DPD Partai Hanura (Gede Wididana) justru masuk ke Partai Demokrat. Aneh jadinya," kata Mudarta.
Mudarta tak menyesali kepergian sejumlah kader tersebut. Baginya, Demokrat tidak akan hancur lebur lantaran ditinggal segelintir kadernya.
Ia percaya sejumlah kader tersebut sesungguhnya masih mencintai Partai Demokrat. Buktinya, sejak dari rumah hingga ke lokasi acara, mereka tetap bangga mengenakan jas kebesaran Partai Demokrat.
"Saya percaya mereka masih mencintai partai ini," ujarnya.
Ia percaya Partai Demokrat tak akan guncang. Sebaliknya, Partai Demokrat akan terus berkembang dengan kader yang terus berlipat-lipat. "Pembuktiannya nanti di (Pemilu) 2019," ujar Mudarta.