Mendagri Jelaskan Alasan Tak Boleh Demo di Minggu Tenang

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • Moh Nadlir/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, berharap tidak ada aksi massa pada minggu tenang jelang pencoblosan pilkada serentak pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Namanya minggu tenang, ya harus tenang. Walaupun sifatnya itu tidak terkait dengan pasangan calon itu," kata Tjahjo di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin 6 Februari 2017.

Menurut Tjahjo, aksi massa apa pun pada minggu tenang meski tidak berkaitan dengan pilkada rentan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Oleh karena itu harus diwaspadai.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

"Apapun eksesnya pasti akan mengganggu stabilitas minggu tenang pilkada," lanjutnya.

Tjahjo mengakui bahwa dari 101 daerah yang melaksanakan pilkada serentak, DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang mempunyai tingkat kerawanan tinggi. Namun dia percaya aparat Kepolisian dan TNI akan bisa mengantisipasi potensi kerawanan yang muncul.

Pemilu Serentak 2024 Kemungkinan Ditunda

Politikus PDIP ini juga menolak bila larangan demonstrasi di minggu tenang sebagai upaya memberangus demokrasi. Menurutnya, unjuk rasa tetap diperbolehkan selama tak menyalahi ketentuan perundang-undangan yang ada.

"Setelah pilkada silakan. Mau demo, mau apa nanti lah setelah tanggal 15 itu aja. Kalau mau membuat aktivitas apa pun harus izin ke Kepolisian," katanya.  (one)

Mendagri ?Tito Karnavian di Medan, Sumut, Jumat, 3 Juli 2020.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Pilkada serentak ini harus mengikuti protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020