VIVA.co.id – Anggota Komisi V DPR RI Nizar Zahro meminta pemerintah untuk lebih dulu merampungkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum melanjutkan ke proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Pasalnya hingga hari ini pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung mangkrak karena terkendala pembebasan lahan.
”Rencananya sebetulnya bagus namun yang menjadi permasalahan dan menjadi hambatan bagi pemerintah adalah mangkraknya proyek kereta cepat atau high speed train (HST) Jakarta-Bandung,” ujarnya di Komplek DPR RI, Selasa 7 Februari 2017.
Nizar mengungkapkan, mangkraknya proyek HCT Jakarta-Bandung itu karena masih terkendala dengan pembebasan lahan, yaitu pengadaan lahan masih 60 persen dari total kebutuhan.
"Memang diakui izin pembangunan jalur kereta sudah keluar dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dari panjang lintasan 142,3 km," ujar Politisi Gerindra ini.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan prakiraan investasi untuk kereta kecepatan menengah Jakarta-Surabaya adalah Rp80 triliun.
Namun, Budi masih menunggu proposal dari pihak Jepang terkait usulan tersebut dan masih dikaji oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Apabila dimungkinkan menjadi jalur kereta cepat, kecepatannya akan meningkat tidak hanya 160 km/jam, tetapi menjadi 350 km/jam.
Untuk diketahui, proyek revitalisasi jalur kereta api Jakarta-Surabaya yang awalnya hanya direncanakan untuk kecepatan medium dimungkinkan akan ditingkatkan menjadi kereta cepat apabila jalur yang dibangun secara layang. (webtorial)