Agus Dinilai Paling Punya PR di Debat Calon Gubernur

Cagub dan Cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam debat Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis bahwa debat kandidat Pilkada DKI Jakarta sangat berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot unggul pada debat kedua.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Dari penilaian responden yang menonton debat, elektabilitas pasangan nomor urut 2 meningkat pascadebat kedua, dari yang awalnya 39 persen menjadi 44 persen.

"Pasangan Ahok-Djarot dinilai jauh lebih positif dalam hal pemahaman masalah yang diperdebatkan, program kerjanya, cara penyampaian gagasan dan secara umum juga terbaik dalam berbagai segi dibanding lawannya," kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Jakarta, Jumat 10 Februari 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Menurutnya, hanya pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mampu mengimbangi pasangan Ahok-Djarot. Elektabilitas Anies-Sandi juga mendapat respons positif dari responden penonton debat yakni dari 35 persen menjadi 37 persen.

"Anies kuat di cara penyampaian," ujar Burhanuddin.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Menariknya, kata Burhanuddin, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni justru semakin menurun setelah debat, yang awalnya 19 persen menjadi 15 persen. Alasannya, Agus-Sylvi dianggap lemah dalam cara menyampaikan pendapat, gagasan, program kerja maupun pemahaman masalah.

"Agus mempunyai PR memperbaiki ketiga variabel itu. Debat malam ini yang menentukan apakah Ahok mampu meneruskan tren baik atau membuat blunder," ujarnya.

Survei dilakukan dengan metode stratified systematic sampling dengan jumlah sampel sebanyak 621 responden yang tersebar di 230 kelurahan di DKI Jakarta. Yang mana 53 persen di antaranya mengaku menonton debat sementara 47 persen lainnya, tidak menonton debat calon gubernur.

Survei memiliki toleransi kesalahan 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Periode survei dilakukan dalam rentang waktu 2 sampai 8 Februari 2017. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya