Demokrat Minta Antasari Berhenti Menyudutkan SBY

Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Sumber :
  • Antara Foto/Rosa Panggabean.

VIVA.co.id – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar berjanji mengungkap hal yang belum diceritakan terkait kasusnya terdahulu. Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman mengatakan, kasus Antasari sebelumnya telah melalui sejumlah proses hukum mulai dari kepolisian hingga ranah pengadilan tinggi.

3 Ketua KPK yang Berurusan dengan Polisi, 1 di Antaranya Sampai di Penjara

"Jadi, saya minta Antasari Azhar itu pakai akal sehat. Apa memang polisi salah? Apa memang jaksa salah? Apa memang hakim PN salah? Apa hakim pengadilan banding salah? Apa hakim kasasi salah? Lima. Apa hakim PK salah? Enam. Apa hakim tingkat PK di atasnya lagi salah? Apa hakim di tujuh tingkatan ini salah. Polisi itu kan hakim dirinya juga?" Kata Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Februari 2017.

Politikus Partai Demokrat itu meminta agar Antasari tidak memanfaatkan kasusnya untuk suatu kepentingan. Termasuk jika untuk memojokkan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono.

Mantan Wakapolri Singgung Penembakan Antasari Azhar di Sidang Hendra Kurniawan

"Saya minta Bapak Antasari jangan membangun popularitas diri dengan memanfaatkan kasus ini. Apalagi dengan menjelek-jelekkan Presiden RI yang keenam," ujar Benny.

Benny mengatakan, saat itu Presiden SBY tidak ada kaitan dengan kasus Antasari. Menurut dia, apa yang dilakukan Antasari dahulu memang sudah seharusnya dipertanggungjawabkan secara hukum.

Antasari: Sejak Dulu Lapas Disebut Tak Manusiawi, Tapi Tak Ada Solusi

"Saya tahu persis pada saat itu saya Ketua Komisi III. Saya tahu persis Presiden RI keenam pada saat itu tidak sama sekali mengintervensi kasus ini," kata Benny.

Sebelumnya, Antasari Azhar meminta kepada Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk jujur dalam perkara kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Andi Zulkarnaen. "Dia tahu perkara saya ini," kata Antasari Azhar di Bareskrim Polri.

Antasari juga menyebutkan, bahwa SBY juga merupakan orang yang telah mengkriminalisasi dirinya, sehingga jabatan dan profesinya hilang.

"Saya minta Pak SBY jujur, terbuka lah pada publik, terbuka lah pada kita semua, saya sudah mengalami penjara delapan tahun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya