Jokowi: Demokrasi Kita Sudah Kebablasan

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa demokrasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan. Dia menyampaikannya saat pidato di acara pelantikan pengurus Partai Hanura periode 2016-2020, di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu 22 Februari 2017.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Saya jawab iya, demokrasi kita sudah kebablasan. Dan praktik politik telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem," kata Jokowi dalam pidatonya.

Politik ekstrem itu, menurutnya, lahir dari berbagai paham yang ekstremis, seperti liberalisme, fundamentalisme hingga terorisme. Ajaran-ajaran ekstremis itu tidak sesuai dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Dan penyimpangan praktik demokrasi mengambil bentuk nyata. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, politisasi SARA. Ini harus kita hindari," kata Jokowi.

Partai Hanura hari ini, Rabu, 22 Februari 2017, menggelar pelantikan pengurus baru periode 2016-2020. Sejumlah pejabat negara dan tokoh nasional hadir di acara tersebut.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Mereka misalnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mohammad Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia AM. Hendropriyono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, dan sejumlah tokoh lainnya. (ren)

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024