Hanura Sebut Bodoh Kandidat Cari Dukungan Bukan Warga DKI

Wasekjen Partai Hanura, Tridianto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syahrul Ansyari.

VIVA.co.id – Partai Hanura menanggapi dukungan ormas Gerakan Muda Nurani Rakyat atau Gemura ke pasangan calon Gubernur dan Wakil DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua. 

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Tridianto menjelaskan Gemura sudah tak diakui dalam kepengurusan dan struktur Hanura yang baru. Dalam struktur baru Hanura, Gemura bukan merupakan bagian dari partai tersebut.

"Semua kader yang loyal dengan Hanura sudah ke luar dari Gemura sejak tidak diakui lagi sebagai organisasi otonom Hanura," ujar Tridianto kepada VIVA.co.id, Jumat 3 Maret 2017. 

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Tri yang merupakan orang dekat Anas Urbaningrum itu mengatakan, manuver Gemura pun lemah, sebab oknum yang mengatasnamakan Gemura adalah Munif Aryadi, mantan caleg yang maju dari parpol lain, bukan kader Hanura. 

"Sehingga kalau sekarang mau jualan Hanura dengan dompleng organisasi otonom adalah hanya mainan politik mereka memanfaatkan pesatnya perkembangan Hanura belakangan ini," ujar Tri. 

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

Menurut mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap itu, manuver Gemura hanyalah untuk mencari perhatian saja tanpa memberikan dukungan konkret. Sebab yang masuk dalam Gemura, mereka tidak terdaftar sebagai pemilih di DKI Jakarta. 

"Kalau dicek KTP dan namanya maka mereka itu juga tidak terdaftar sebagai pemilih di DKI. Sehingga kalau sekarang ikut-ikutan Pilgub DKI, maka bodohnya kandidat saja mencari dukungan ke orang-orang yang tidak ikut milih karena KTP-nya luar DKI," kata dia. 

Sebelumnya Gemura mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Sebelumnya, Gemura mendukung pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat, atau sesuai dengan kebijakan Partai Hanura. 

Alasan perubahan dukungan tersebut sesuai dengan keinginan mayoritas anggota Gemura. Sebab, mayoritas program paslon Anis- Sandi dianggap lebih mewakili anggota Gemura, yang mayoritas muslim. Selain itu, Anies-Sandi dianggap berkarakter dan bisa menyatukan perbedaan dan keragaman. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya