Ruhut: Gerak Tubuh SBY Ada Keinginan Dukung Ahok-Djarot

SBY ketika bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito

VIVA.co.id – Juru Bicara Tim Pemenangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, Ruhut Sitompul mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ada kemungkinan memberikan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot di putaran dua. Hal ini terlihat dari pertemuan antara SBY dengan Presiden Joko Widodo, Kamis, kemarin.

Hasto: Ahok Belum Terdaftar Jadi Kader PDI Perjuangan

Ruhut menilai, dari gesture atau gerak tubuh SBY, ingin memberikan dukungan terhadap parpol barisan pendukung pemerintah termasuk untuk arah putaran dua Pilkada DKI.

"Bahasa tubuh pak SBY sudah jelas ingin ke kami. Gesturenya saat bertemu dengan Pak Jokowi. Aku itu kenal 10 tahun lebih dengan pak SBY, aku tahu banget bos," ujar Ruhut saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 10 Maret 2017.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Ruhut menjelaskan, alasan keinginan SBY bertemu dengan Jokowi. Ia mengaku ada peran di balik pertemuan dua tokoh tersebut dengan coba berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan langsung kepada Jokowi.

"Itu keinginan Pak SBY, karena Pak Jokowi bisa ketemu tanggal 9. Ya sudah hari bersejarah itu, karena SBY suka tanggal 9. Aku bicara juga dengan Pak SBY," ujarnya menambahkan.

Djarot: Ahok Minta Pendukungnya Tak Golput

Dia pun mengkritik tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang melempar wacana bahwa SBY akan bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, hal ini hanya sekedar omongan wacana yang tak direalisasikan.

"Kenapa enggak jadi ketemu sama Prabowo, tapi malah Jokowi? Katanya kan akan, akan ketemu sama Pak SBY. Mana buktinya? Tapi, faktanya ketemu Pak Jokowi. Itu fakta bos," tuturnya.

Terkait pernyataan elite Demokrat yang mengatakan kemungkinan partai berlambang Mercy itu akan non blok, Ruhut menanggapi santai. Ia menegaskan hanya SBY yang bisa mengatasnamakan Partai Demokrat.

"Itu cuma pernyataan orang yang gagal karena tak bisa jalankan tugas dari Pak SBY. Yang berhak ngomong atas nama Demokrat itu hanya Pak SBY," ujarnya.

Seperti diketahui, SBY melakukan pertemuan dengan Jokowi di istana kepresidenan, Jakarta, Kamis, kemarin. Dalam pertemuan, itu ada beberapa pembicaraan antara dua tokoh tersebut.

Terkait Pilkada DKI, Partai Demokrat merupakan salah satu parpol pengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Namun, pasangan ini tak berlanjut ke putaran dua. Parpol pengusung Agus-Sylvi pun menjadi 'rebutan' di putaran dua. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya