Partai yang Belakangan Dukung Ahok Dicap Kurang Kontribusi

Para pimpinan partai pendukung Ahok-Djarot
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane Sahputri

VIVA.co.id – Kekalahan calon petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok masih menjadi bahan pembicaraan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai, partai  yang belakangan mendukung Ahok-Djarot seperti Partai Persatuan Pembangunan, yang mengalihkan suaranya di putaran kedua, ternyata tak solid memenangkan Ahok. Alhasil, dukungan PPP dinilai tak cukup berkontribusi mendongkrak suara.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Ya, berarti parpol yang mendukung di putaran dua tidak bisa solid mengonsolidir kekuatannya," kata Dadang lewat pesan tertulis, Sabtu 22 April 2017.

Dadang menyayangkan hal itu, sebab pendukung Ahok-Djarot di putaran pertama sudah sangat solid. Namun, hal itu tidak didukung dengan kekuatan partai yang baru mendukung di putaran kedua seperti PPP dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Maksud saya, yang mendukung belakangan di putaran dua tidak menambah suara," ujar Dadang.

Selain itu, Dadang juga menyayangkan adanya isu agama dan sektarian selama proses Pilkada Jakarta ini. Menurut dia, faktor kekalahan Ahok-Djarot sangat jelas, karena isu-isu sektarian tersebut.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

"Isu agama, memang kita akui sebagai isu yang sensitif yang berdampak besar pada kekalahan pasangan kita," katanya. (asp)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018