Demokrat Khawatir Insiden di Manado Meluas

Dede Yusuf.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Dede Yusuf menilai, aksi usir-mengusir terutama yang dialami oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak seharusnya terjadi. Dede khawatir masalah ini nanti bisa memicu aksi saling usir.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

"Ketika simbol-simbol agama dibiarkan bertubrukan oleh negara, rakyat akhirnya mencari bentuk-bentuk personifikasi pada tokoh-tokoh. Ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Nantinya bisa saling usir," kata Dede kepada VIVA.co.id, Senin 15 Mei 2017.

Persatuan dan kesatuan akan terancam. Sebab, katanya, sejak dahulu Indonesia menjadi negara kuat karena adanya persatuan dari semua elemen masyarakat. "Namun jika bercerai maka kekuatan asing bisa masuk kembali," ujarnya menambahkan.

Fahri Hamzah: Aksi Sujud Risma Bukti ada Masalah Penanganan Corona

Dalam situasi seperti sekarang ini, menurut Dede, pemerintah harus turun tangan. Mulai dari Presiden Joko Widodo hingga para kepala daerah, untuk membuat situasi ini tidak terus memanas.

"Pemimpin baik pusat atau daerah harusnya melakukan konsolidasi dan dialog nasional dengan berbagai perwakilan kelompok baik santri maupun nasionalis," katanya.

Fahri Hamzah: Jokowi Mengiba, Bukan Drama 'Marah'

Fahri Hamzah mendapat penolakan dari masyarakat ketika berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Penolakan terhadap kehadiran Fahri terjadi di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sabtu siang, 13 Mei 2017.

Ribuan orang terlibat dalam penolakan itu, bahkan, masyarakat menerobos masuk ke landasan pacu pesawat untuk mencari dan menghadang Fahri di Bumi Nyiur Melambai.

Suasana cukup menegangkan, karena banyak dari masyarakat yang membawa pedang berukuran panjang ketika menerobos pagar betis aparat keamanan untuk masuk mencari Fahri ke dalam bandara. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya