DPR Minta Aktor Pengadang Fahri Hamzah Ditangkap

Warga Manado saat coba masuk ke Bandara Sam Ratulangi menolak kedatangan Fahri Hamzah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id – Kecaman terhadap aksi penghadangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat di Manado, Sulawesi Utara, terus bergulir. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil, menyayangkan aksi penolakan itu. Apalagi Fahri Hamzah membawa nama lembaga, sebagai pimpinan DPR.

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

Nasir mempersoalkan, karena aksi tersebut hingga menerobos masuk bandara, telah mengancam keselamatan Fahri sendiri.

"Kita berharap agar aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian Sulawesi Utara mampu menemukan dalang dari aksi tersebut. Sebab, aksi itu bukanlah cermin karaker dan budaya masyarakat Sulawesi Utara," kata Nasir Djamil kepada VIVA.co.id, Senin 15 Mei 2017.

Fahri Hamzah: Aksi Sujud Risma Bukti ada Masalah Penanganan Corona

Nasir yakin, menolak orang untuk datang bukanlah sifat asli warga di sana. Mengingat, para pimpinan daerahnya seperti Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambe maupun Wali Kotanya menerima dan bahkan menghadiri acara yang dihadiri Fahri.

"Saya khawatir jika tidak diselesaikan secara hukum maka fenomena yang sama nanti akan menjalar ke daerah lain," katanya.

Fahri Hamzah: Jokowi Mengiba, Bukan Drama 'Marah'

Politisi asal Aceh ini menilai pendekatan budaya perlu dilakukan oleh pemerintah dalam kasus ini. Pendekatan adat dan kekeluargaan perlu dilihat juga mengingat semua adalah anak bangsa.

"Ikatan tenun kebangsaan dan ke-Indonesia-an harus terus kita rajut," tutup Nasir.

Fahri Hamzah mendapat penolakan dari masyarakat ketika berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara.
Penolakan terhadap kehadiran Fahri terjadi di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sabtu siang, 13 Mei 2017.

Ratusan masyarakat terlibat dalam penolakan itu, bahkan, masyarakat menerobos masuk ke landasan pacu pesawat untuk mencari dan menghadang Fahri di Bumi Nyiur Melambai.

Suasana cukup menegangkan, karena banyak dari masyarakat yang membawa pedang berukuran panjang ketika menerobos pagar betis aparat keamanan untuk masuk mencari Fahri ke dalam bandara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya