Pidato Politikus Nasdem Dinilai Bentuk Islamophobia

Politikus Nasdem Victor Laiskodat
Sumber :
  • partainasdem.id

VIVA.co.id - Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H Wibowo, meminta Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, untuk turun tangan dengan memberi sanksi ke Victor B Laiskodat.

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

Victor dalam pidatonya yang beredar, menyebut bahwa partai-partai yang tidak mendukung Perppu Nomor 2 tahun 2017 tentang Ormas, adalah pendukung kelompok radikal. Bahkan dia menyebut nama-nama partai yakni, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat.

"Bang Surya Paloh mungkin perlu memberi sanksi sangat keras kepada Victor Laiskodat, karena pernyataannya bisa membuat Nasdem dicap sebagai parpol anti-Islam," kata Dradjad, dalam siaran persnya, Jumat, 4 Agustus 2017.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Lebih dari itu, pernyataan Victor tersebut menurutnya memperkuat kekhawatiran selama ini kalau Perppu ormas itu karena ada ketakutan terhadap Islam atau Islamophobia.

"Pernyataan Victor Laiskodat itu memperkuat kekhawatiran di kalangan umat Islam bahwa Perppu Ormas memang bernuansa Islamophobia. Kekhawatiran bahwa tujuan Perppu Ormas yang sebenarnya adalah untuk memberangus ormas Islam, khususnya HTI," jelas mantan Waketum PAN itu. 

Anggota Parlemen Inggris Dinonaktifkan dari Partainya Karena Menjelekkan Islam

Maka, lanjut Dradjad, Perppu Ormas itu dimaknai sempit oleh politikus yang pemikirannya juga sempit. Bahkan, Dradjad juga menilai, pemahaman Victor tentang Pancasila juga minim. 

"Akibatnya, oknum politikus pendukung pemerintah yang penghayatan Pancasilanya hanya selevel Victor menganggap parpol penolak Perppu Ormas sebagai pendukung Khilafah, dengan konotasi negatif," jelasnya. 

Dradjad berharap, toleransi yang dipegang teguh bangsa selama ini, tetap terjaga. Walau kasus Victor ini muncul, yang menurutnya mencoreng sikap toleransi bangsa. 

"Saya berharap mudah-mudahan kasus Victor ini bukan pertanda rusaknya toleransi antarumat beragama di Indonesia. Ini karena, menghina agama lain secara publik kok jadi dianggap wajar oleh oknum politisi tertentu," kata Dradjad. 

Berikut isi sebagian pidato Victor Laiskodat berdasarkan potongan video yang tersebar di jejaring sosial:

Kelompok-kelompok ekstremis ini mau bikin satu negara lagi, tak mau di negara NKRI. Domo ganti dengan nama khilafah. Ada sebagian kelompok ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. Situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran

Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib solat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus solat. Saya tidak provokasi.

Nanti negara hilang, kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965, mereka tidak berhasil. Kita yang eksekusi mereka. Jangan tolak perppu nomor 2 Tahun 2017

Salah satu netizen yang menyebarkan video pidato Victor Laiskondat dalam media sosial adalah akun @panca66

Tonton: Pidato Kontroversial Victor Laiskodat yang Jadi Polemik

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya