SBY Absen di Sidang Tahunan, PDIP: Negarawan Harus Hadir

Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono absen dalam sidang umum tahunan MPR, DPR dan DPD. Elite PDIP menyayangkan ketidakhadiran SBY dalam ajang rutin tahunan ini, Rabu, 16 Agustus 2017.

Ketua Fraksi Golkar MPR: Amandemen Konstitusi Belum Mendesak

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan sebagai negarawan seharusnya SBY bisa hadir.

"Bagi saya, para negarawan ini harus hadir. Jadi tidak ada yang istimewa ya. Ini sudah setiap tahun kita jalankan," kata Hendrawan di gedung DPR, Jakarta. 

KSP: Kenakan Pakaian Baduy, Jokowi Hapus Stigma Negatif

Disinggung ketidakhadiran SBY karena kemungkinan hadirnya Presiden ke-5 Megawati Sukarnoputri, ia tak ingin menduga ataupun berprasangka buruk soal hal tersebut.

"Wah suudzon itu. Kita lebih baik husnudzon hasilnya khusnul khotimah," lanjut Wakil Ketua Fraksi PDIP tersebut.

Jokowi Jelaskan Kenapa Kebijakan PPKM Berubah-ubah

Ia meminta agar persoalan tersebut ditanyakan langsung pada SBY. Ia mencontohkan dirinya yang memprioritaskan acara sidang tahunan meski ada tugas lain. Sementara kalau sedang bertugas maka tentunya tak bisa hadir.

"Dan saya memprioritaskan acara tanggal 16 (Agustus) dan 17 ini," kata Hendrawan.

Sidang Tahunan MPR digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Selain dihadiri Presiden Joko Widodo, sidang juga dihadiri para presiden sebelumnya, pejabat lembaga tinggi negara, dan tokoh nasional.

Presiden RI ke-5 Megawati Sukarnoputri juga terlihat hadir memasuki Gedung Nusantara yang menjadi tempat utama sidang. Megawati datang bersama putrinya yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Adapun SBY memang belum tampak hadir dalam sidang ini. Pada tahun sebelumnya, SBY juga tak hadir dalam sidang tahunan. Bahkan, SBY malah memilih merayakan kemerdekaan Indonesia di Pacitan.

Seperti diketahui, sejak Pilpres 2004, SBY dan Megawati menjadi figur yang sulit dipertemukan. Persaingan di Pilpres 2004 berujung dalam komunikasi antara keduanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya