Samakan Megawati dan Suu Kyi, PDIP: Analisis Hoaks

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDIP.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Akun Facebook dengan nama Dhandy Dwi Laksono dilaporkan oleh pengurus DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur ke Kepolisian Daerah Jawa Timur. Pelaporan itu lantaran sebuah tulisan di akun Facebook, Dhandy Dwi Laksono, yang dianggap menghina Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira sangat mendukung langkah yang diambil oleh DPD Repdem Jatim, untuk melaporkan Dhandy ke Polisi.

"Mendukung (Langkah DPD Repdem Jatim melaporkan Dhandy)," kata Andreas saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Jakarta, Rabu, 6 September 2017.

Hasto PDIP Klaim Angket Belum Bergulir Bukan Tunggu Intruksi Megawati tapi Banyak Tekanan

Anggota Komisi I DPR RI ini meminta pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti laporan yang telah dilayangkan oleh Repdem Jatim. "Meminta polisi untuk menindaklanjuti laporan ini," ujarnya.

Andreas menegaskan, laporan polisi itu merupakan respons PDIP dengan organisasi sayapnya dalam menanggapi tulisan dari Dhandy. Mereka tersinggung dengan tulisan Dhandy dengan menyandingkan Megawati dengan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, dalam konteks konflik Rohingya.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Sayangnya, saat dikonfirmasi lebih jauh, Andreas mengaku belum membaca tulisan yang ada di akun Dhandy itu. Namun, politikus PDIP ini meyakini bahwa analisis dalam tulisan itu tidak benar.

"Belum (membacanya), tapi sudah bisa diduga itu hoax comparative analysis," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Repdem Jawa Timur, Abraham Edison, melaporkan tulisan Dhandy Dwi Laksono ke  Unit Cyber Crime Polda Jatim, Rabu, 6 September 2017. Menurut Abraham, opini Dhandy di akun Facebooknya berusaha menyamakan Megawati dengan Suu Kyi, dengan memunculkan opini tentang penangkapan warga Papua.

Secara keseluruhan, tulisan tersebut kata Abraham, terkesan ingin menciptakan opini yang terjadi Myanmar sebagai bahan hinaan dan ujaran kebencian di Indonesia.

"Kalau Bu Mega disudutkan dengan pernyataan mendukung adanya kekerasan terhadap masyarakat Papua saat memenangkan Jokowi dalam Pilpres, ini jelas menghina dan memfitnah. Kami sebagai organisasi sayap partai tidak bisa menerima," kata Abraham di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Jatim.

"Kami berharap polisi menindaklanjuti laporan kami, karena apa yang dilakukan oleh terlapor menjatuhkan marwah Ketua Umum PDIP secara personal," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya