Polemik Nobar Film G 30 S PKI, PDIP Ajak Pemimpin 'Move On'

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • Agus Rahmat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada jajarannya untuk nonton bareng film G30SPKI. Menurutnya, luka masa lalu jangan sampai menjadi luka bangsa ini.

Cek Fakta: Video PKI Dukung Anies

"Kalau kita lihat berbagai upaya untuk itu, bagi PDIP, bangsa ini kan telah kokoh dengan Pancasila. Keseluruhan permasalahan-permasalahan di masa lalu, jangan menjadi luka bagi bangsa ini, karena kita harus menatap ke depan. Setiap pemimpin yang berkebudayaan, seharusnya punya tugas menyatukan," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu 24 September 2017.

Ia menilai, seorang pemimpin harus membangun peradaban atas dasar komitmen kepada bangsa dan negara. Sehingga, pemimpin bukan menciptakan kontroversi.

Keturunan PKI Boleh Masuk TNI, Begini Penjelasan Jenderal Andika Perkasa

"Persoalan yang dihadapi pemerintahan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) itu tidak ringan. Tetapi, Pak Jokowi kan menunjukkan kepemimpinan yang sangat baik, merakyat. Karena itulah, seluruh pemimpin sebaiknya membangun suasana yang kondusif. Jangan menciptakan persoalan-persoalan yang membuang energi bangsa," kata Hasto.

Ia pun menegaskan, perlunya bergandengan tangan dan mengedepankan semangat persatuan. Sehingga, persoalan masa lalu dilihat sebagai pembelajaran terbaik, tetapi bukan untuk membongkar luka-luka masa lalu.

Mahfud MD Tegaskan Presiden Jokowi Tidak Pernah Meminta Maaf ke PKI

"Kita sebaiknya menatap masa depan, agar bangsa ini bisa mengejar ketertinggalannya dan kita sudah punya Pancasila. Kalau kita yakin Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, mengapa kita harus begitu khawatir dengan berbagai ideologi lain? Bukan kah Pancasila digali dari buminya Indonesia?" kata Hasto.

Menurutnya, Panglima TNI tentu saja punya kewenangan di dalam mengonsolidasikan dan memberikan instruksi ke dalam. Sehingga, bukan ruang PDIP untuk mencampuri hal tersebut.

"Tapi dalam sikap PDIP, yang ingin kita ke depankan adalah mari bangsa ini menatap masa depan dengan belajar dari masa lalu, agar kemudian setiap pemimpin juga memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemimpin untuk tidak menciptakan berbagai persoalan-persoalan yang tidak perlu," kata Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya