PAN Kritik Try Sutrisno Soal Amien Rais

Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Sekretaris Fraksi PAN di MPR, Saleh P Daulay, menyesalkan pernyataan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengenai amandemen UUD 1945 dan Amien Rais sebagai pengkhianat bangsa. Apalagi pernyataan itu dilontarkan di ruang publik saat silaturahmi di Markas Besar TNI di Cilangkap, 22 September 2017.

Try Sutrisno dan Keluarga Ikuti Pemungutan Suara Ulang di TPS 043 Menteng Jakpus

"Sebagai tokoh nasional, tidak sepantasnya Try Sutrisno menyampaikan hal itu di ruang publik. Apalagi, pernyataan itu tidak jelas arah dan esensinya," kata Saleh dalam siaran persnya yang diterima VIVA.co.id, Senin, 25 September 2017.

Saleh, yang juga mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, tidak senang kalau sampai Try menyebut Amien sebagai pengkhianat bangsa. Ia menilai, tidak seharusnya stempel itu begitu mudah diberikan.

Momen Jokowi Diapit Jenderal SBY dan Prabowo Saat Upacara Parade Senja di Kemhan RI

"Jangan dengan mudah menyebut pengkhianat bangsa. Sebab, orang lain juga tahu sejarah. Orang lain juga punya penilaian sendiri siapa yang berjasa dan siapa yang berkhianat," tegas Saleh.

Kritikan Try itu adalah menyangkut amandemen UUD 1945. Di awal era reformasi, Amien adalah Ketua MPR. Namun, Saleh mengingatkan, walau Amien sebagai ketua, tetapi tidak bisa mendikte semua fraksi yang ada.

LaNyalla Laporkan Ikhtiar Perbaikan Sistem Bernegara Indonesia ke Try Sutrisno

Termasuk, di dalamnya, adalah fraksi TNI-Polri. Bahwa rumusan amandemen UUD 1945 saat itu, lanjut Saleh, adalah kesepakatan seluruh fraksi yang ada. Tidak ada dominasi dari fraksi tertentu.

"Jadi kalau ada yang menyalah-nyalahkan Amien Rais, berarti ada yang melupakan sejarah. Itu juga sama dengan menyalahkan rakyat yang memang menginginkan amandemen," lanjut Saleh.

Saleh menegaskan, amandemen UUD 1945 yang dilakukan saat MPR dipimpin Amien Rais, mendapat tanggapan positif rakyat. Berbagai aturan dipangkas, seperti masa jabatan presiden yang tidak boleh lebih dari dua periode, demokrasi yang makin terbuka, dan kesempatan menduduki jabatan politik yang lebih luas.

Maka, kalaupun ada hasil amandemen UUD 1945 yang dinilai kurang, Saleh menilai lebih baik didiskusikan untuk menuju amandemen berikutnya. Untuk menambal beberapa hal yang masih dinilai kurang.

"Bukan malah menyalah-nyalahkan dan seolah semua yang dilakukan membawa kemunduran besar bagi Indonesia," katanya.

Siap Diskusi

Saleh juga memastikan, untuk mendiskusikan ini, Amien siap. Ini bila dianggap masih ada kekurangan dari hasil amandemen UUD 1945 itu.

"Kami yakin bahwa Amien Rais sangat terbuka untuk mendiskusikan persoalan ini kepada siapa saja. Apalagi kepada Try Sutrisno yang juga dianggap bagian penting dari sejarah reformasi itu. Namun demikian, diskusi seperti itu harus dilakukan secara baik-baik tanpa ada niat dan pretensi untuk saling menyalahkan," tutur Saleh.

Sebelumnya, Try mengkritik langkah amandemen UUD 1945 saat MPR di era Amien Rais. Bahkan menurutnya, langkah itu dianggap sebagai suatu yang salah. Ia juga mengaku, sudah mengatakan langsung itu ke Amien Rais saat itu.

"Tetapi setelah terjadi diketok dan empat kali diamandemen itu, kesepakatan semuanya tidak dijalankan oleh MPR sesuai catatan kita. Kalau kata orang Pak Ali Sadikin lebih keras bicara, pengkhianat bangsa ini Amien Rais," kata Try. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya