Fadli Zon: Perlu Ada Klarifikasi soal Isu 5.000 Senjata

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta ada klarifikasi terkait isu pembelian senjata api yang tengah ramai belakangan ini. Apalagi sebelumnya Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut angka 5.000 pucuk senjata api.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"5.000 itu angka yang signifikan. Dan, kalau panglima TNI berbicara seperti itu harusnya ada data pendukung yang kuat, bukan sekadar bicara. Karena itu, menurut saya perlu ada klarifikasi," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2017.

Namun, Fadli menilai kontroversi ini masih dalam koridor pekerjaan panglima TNI terkait bidang militer dan pertahanan. Ia menganggap pernyataan Gatot belum terkait dengan kepentingan politik tertentu.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

"Kalau saya sih masih melihat dalam satu koridor ya. Masih ada keterkaitan dengan bidangnya. Kan tidak berbicara tentang politik, dukungan atau panglima TNI, saya lihat tidak ikut pilkada, tidak ikut ngurusin pemilu atau pilpres," tutur wakil ketua umum Gerindra tersebut.

Fadli juga menilai, pembicaraan mengenai itu masih dalam pembicaraan internal, bukan sesuatu yang disampaikan ke publik. Meskipun, dia menegaskan tetap perlu ada klarifikasi dari laporan yang diterima oleh panglima TNI.

5 Sosok Jenderal Bintang 1 yang Dilantik Panglima TNI Jadi Kasdam, Ada eks Kadispenad

"Jadi saya melihat itu masih pembicaraan internal, bukan ada konferensi pers atau press release. Itu yang saya baca dari pernyataan Panglima TNI. Kalau itu data intelijen masih dianggap data intelijen yang masih mentah, tentu harus diklarifikasi dari laporan itu," kata Fadli.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan dalam forum internal dan bukan kepada publik bahwa ada institusi di luar TNI yang memesan senjata-senjata api ilegal. Gatot menyebut senjata itu dipesan institusi non militer dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo. 

VIVA Militer: Kasum TNI pimpin upacara laporan kenaikan pangkat 19 Pati TNI

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat dipimpin oleh Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024