Pengamat: Pernyataan Panglima TNI Bentuk Langkah Politik

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai manuver yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai bentuk langkah politik.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Sebab, informasi yang seharusnya rahasia dan diselesaikan di internal pemerintah malah dipublikasikan. 

"Sekarang statement-nya dilakukan di depan para purnawirawan. Disampaikan itu A1. Kemudian dia bilang itu ilegal. Itu menurut saya sebuah drama politik," kata Connie dalam diskusi di warung daun, Jakarta, Sabtu 7 Oktober 2017.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Menurutnya, langkah yang dilakukan Gatot dengan membocorkan informasi intelijennya sebagai pelanggaran sumpah prajurit. Sebab seharusnya informasi tersebut hanya menjadi konsumsi presiden.

"Rahasia A satu untuk seorang Panglima TNI. Itu hanya presiden yang boleh tahu. Apa pun yang terjadi," kata Connie.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Menurutnya, sebagai seorang Panglima TNI, tidak mungkin langkahnya dilakukan tanpa perhitungan. Sebab, dalam dunia tentara ada prinsip seribu kali perang, seribu kali menang. Sehingga, pasti semua langkah Panglima telah dikalkulasi.

"Bahaya sekali seorang Panglima TNI itu melanggar sumpah prajuritnya sendiri, memegang rahasia negara sekeras-kerasnya. Dengan segala hormat ya, kalau sampai dibilang enggak berpolitik itu agak bingung saya," kata Connie.

Ia menjelaskan tentara adalah manusia yang disempurnakan. Tentara terikat dengan apa yang tidak diberikan kepada manusia sipil.

Misalnya, ada sumpah prajurit yang harus diikuti sejak dilantik jadi prajurit hingga purnawirawan. "Sumpah prajurit enggak pernah dicabut. Kemudian ada Sapta Marga," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya