- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Nama Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo kerap dikaitkan dengan Pemilihan Presiden 2019 belakangan ini.
Soal isu itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai, Gatot lebih mungkin dipasangkan dengan Joko Widodo ketimbang kandidat lain, seperti Prabowo Subianto.
"Karena ada kecenderungan capres (berlatar belakang) militer, akan menggandeng tokoh sipil sebagai pasangannya," kata Pangi, di Jakarta Pusat, Sabtu 14 Oktober 2017.
Menurut Pangi, Prabowo dan Gatot juga sulit dipasangkan di Pilpres 2019, karena segmen pemilih Prabowo beririsan, atau memiliki kemiripan dengan ceruk segmen preferensi Gatot. Dia mengatakan, basis pemilih Gatot sama dengan segmen Prabowo, yaitu basis fundamental kanan.
"Gatot juga bisa menarik segmen pemilih kanan, basis suara umat mayoritas. Sementara, Jokowi tetap fokus penjaga gawang menggarap segmen nasionalis sekuler," ujar Pangi.
Namun, Pangi mengakui, belum ada jaminan pemilih Gatot dari segmen kanan, atau tengah bakal mantap, atau menjadi strong voter untuk memilih pasangan Jokowi-Gatot. "Gatot bagus dengan elektabilitasnya sendiri, apabila digabungkan belum tentu," kata Pangi.
Sebelumnya, nama Gatot juga diusulkan oleh Partai Nasdem untuk menjadi Calon Wakil Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Nama Gatot juga kerap masuk dalam survei terkait Pilpres.