- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA.co.id – Jelang tahun politik, sejumlah tokoh dimunculkan layak menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Kali ini nama yang didorong adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Latar belakang Khofifah di kancah politik dan kabinet pemerintahan dinilai jadi alasan utama. Meski perempuan, kiprah mantan wakil ketua DPR tersebut sudah panjang.
“Khofifah itu salah satu politisi perempuan terbaik. Dibandingkan cawapres lainnya yang beredar, kami lihat beliau punya rekam jejak dalam rute politik nasional, bersih, dan berprestasi. Selain itu, Khofifah juga mewakili citra Islam Indonesia," kata pendiri Sekretariat Nasional Khofifah, Irfan Basri dalam keterangannya, Minggu, 15 Oktober 2017.
Irfan merincikan rekam jejak Khofifah bisa dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, di wilayah eksekutif, Khofifah pernah dua kali menjadi menteri, yakni Menteri Sosial era Jokowi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Bahkan, ia juga pernah dipercaya sebagai kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Pernah jadi menteri, dua kali bahkan. Pernah juga jadi kepala BKKBN dan sering wakili Indonesia dalam acara Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York," tutur Irfan.
Pengalaman lain yang pernah diemban Khofifah adalah menjadi bagian legislatif. Menjadi wakil ketua DPR pernah dirasakan Khofifah ketika Akbar Tanjung menjadi ketua DPR. Kemudian, politikus perempuan tersebut juga pernah menjadi pimpinan Fraksi PKB dan PPP di DPR.
"Beliau pernah jadi wakil ketua DPR RI, dua kali pimpinan fraksi, dua kali pimpinan komisi DPR RI. Di organisasi, ibu Khofifah juga empat kali berturut-turut pimpin Muslimat NU," ujar Irfan.
Kemudian, kelebihan Khofifah dinilai dekat dengan kalangan tokoh ulama Nahdlatul Ulama. Lalu, Khofifah juga dianggap punya basis massa. “Beliau itu pemimpin modern yang berbasis tradisi. Beliau juga punya basis grassroot kuat dan didukung para kiai,” katanya.