- VIVA.co.id/ Eka Permadi.
VIVA.co.id – Partai Kebangkitan Bangsa resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019 mendatang ke Komisi Pemilihan Umum. Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mendukung KPU yang menerapkan Sistem Informasi Partai Politik.
"KPU ingin dorong partai ini ada secara manifesnya nyata, bukan abal-abal. Ini baik untuk kesehatan demokrasi ke depan bangsa kita," kata Karding di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.
Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan partainya sudah memiliki sistem digital, meski berbeda dengan Sipol KPU. Namun, inovasi partai yang didirikan almarhum Gus Dur ini mempermudah untuk memenuhi syarat yang ditentukan KPU.
"Ada partai yang langsung misalnya ngisi Sipol, bagi kami tidak ingin begitu. Kami ingin memperkuat database sekalian di kompatibelkan ke Sipol. Saya kira tidak ada masalah," ujarnya.
PKB berharap Pemilu 2019 akan lebih baik, karena menurutnya sejak 98 demokrasi Indonesia terlalu banyak dominasi praktik-praktik demokrasi liberal. Demokrasi yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia.
"Bangsa yang suka bergotong royong. Bangsa yang suka musyawarah yang tidak menang-menangan, bangsa yang mementingkan keadaban di dalam menjalankan kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Sebagai partai politik, PKB sengaja usung simbol Pancasila dan merah putih saat mendaftar ke KPU. Hal ini untuk menunjukkan bahwa dalam praktik politik modern yang sekarang, bangsa ini harus kembali pada politik yang penuh keadaban.
"Kita harus kembalikan ke politik dengan nilai nila Pancasila. Bagaimana berpolitik mewujudkan kesejahteraan rakyat tanpa meninggalkan proses proses kultur budaya dan tradisi kita yang begitu luhur," katanya.