Sembilan Parpol Siap Jegal PDIP di Pilkada Bali 2018

Calon Gubernur Bali dari PDIP, I Wayan Koster dan Tjokorda Artha Ardana.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah resmi mengusung pasangan I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace untuk Pilkada Bali 2018 mendatang. Wayan Koster merupakan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali,  sementara Cok Ace merupakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali.

Datangi DPP PDIP, Pentolan Barisan Celeng Siap Jelaskan Dukung Ganjar

Namun, langkah PDIP merebut suara di Bali rupanya akan melewati jalan terjal. Sebab, sembilan partai di Bali telah menjalin koalisi dan siap menjegal langkah PDIP itu.

Partai yang menamakan diri Koalisi Rakyat Bali (KRB) itu terdiri dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PKS, Perindo, PKPI dan PAN. Satu partai lain, yakni Gerindra, dalam waktu dekat segera bergabung dengan KRB.

Pengakuan Petugas Keamanan PDIP, Minta Harun Masiku Rendam Ponsel

Penggagas KRB, I Made Mudarta, mengatakan ada dua kandidat yang disepakati oleh KRB untuk diusung menjadi calon Gubernur Bali. Bisa saja, kedua nama itu dikawinkan dalam satu paket.

Sedianya, KRB pada Jumat kemarin akan mengumumkan kandidat yang mereka usung di Pilkada Bali 2018. Namun, hal itu urung dilakukan lantaran partai politik yang tergabung dalam KRB mesti mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pengurus pusat.

Petugas Kantor Hasto Kristiyanto Bersaksi di Sidang Suap KPU

"Kami sudah sepakat mengusung dua nama itu. Tapi pengumuman paket yang akan kita usung ditunda bukan karena kita belum menemui kesepakatan, melainkan kami mesti mendapat persetujuan dari pengurus pusat partai," ujar Mudarta, Sabtu 11 November 2017.

Tunggu Persetujuan

Menurut Mudarta, persetujuan pengurus pusat itu diperlukan karena merupakan syarat ketika KRB mendaftarkan paket yang akan diusung ke KPU nantinya.

"Tinggal persetujuan DPP tentang koalisi. Masing-masing parpol masih berkoordinasi ke pusat (DPP Partai masing-masing)," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini.

Mudarta mengaku KRB masih membuka diri bagi partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi. Ia mengapresiasi koalisi gemuk ini bisa terbentuk, sebab pasangan calon Gubernur Bali penting untuk mendapat dukungan kuat dari banyak partai. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya