Surat Pergantian Panglima TNI Diharapkan Segera Masuk ke DPR

Kepala Staf TNI AU Hadi Tjahjanto (kiri), Kepala Staf TNI AL Ade Supandi (tengah) dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (kanan).
Sumber :
  • ANTARA Foto/Rosa Panggabean

VIVA - Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan, dalam waktu dekat akan ada surat dari Istana terkait pergantian panglima Tentara Nasional Indonesia. Dari surat itu kemudian bisa ditindaklanjuti dengan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

"Info yang terakhir saya dengar itu, dalam waktu dekat akan segera dikirim suratnya. Saya harapkan suratnya bisa masuk segera ke DPR, sehingga sebelum masa reses yang akan datang, kami sudah bisa melakukan fit and proper," kata Dave di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 November 2017.

"Dan sebelum akhir tahun kami sudah bisa memiliki nama panglima TNI yang baru," tutur dia.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Dave menegaskan, seorang panglima TNI itu harus menjalani uji kepatutan dan kelayakan oleh DPR, sebelum disahkan oleh Presiden. Presiden juga katanya bisa mengirimkan sejumlah nama ke Komisi I.

"Kan Presiden bisa mengirim satu nama atau beberapa nama. Tapi, kalau dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Presiden selalu mengirim satu nama," ujar Dave.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Menurut Dave, masing-masing kepala staf memiliki peluang yang sama untuk menjadi panglima TNI. Namun, yang paling berpeluang adalah Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Kalau dilihat dari tiga kepala staf itu, yang masa dinasnya paling lama itu adalah kepala staf Angkatan Udara," kata politikus Partai Golkar ini.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo segera pensiun pada Maret 2018. Sejumlah pihak mengatakan penggantinya seharusnya dari TNI Angkatan Udara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya