Dua Anggotanya Maju Pilkada 2018, Ini Respons Mabes Polri

Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal
Sumber :
  • Nur Faishal (Surabaya)/VIVA.co.id

VIVA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, merekomendasikan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Provinsi Riau, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Dukung Gus Ipul, PKS Tak Mau Dianggap Koalisi dengan PDIP

Yang menarik, Megawati memilih Kepala Korps Brigade Mobil (Kakor Brimob) Irjen Pol Murad Ismail sebagai bakal calon gubernur untuk Provinsi Maluku. Murad diduetkan bersama kader PDIP Barnabas Nataniel Orno yang juga merupakan Bupati Maluku Barat Daya.

Lalu apa respons Polri?

Ketika Puti Guntur Soekarno Menggenggam Tangan Khofifah

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, pada dasarnya Polri tidak bisa menghalangi siapa pun anggota Polri untuk terlibat dalam politik praktis. Namun, ia menuturkan, setiap anggota Polri yang ingin terjun ke dunia politik harus mengikuti aturan terlebih dahulu yakni harus mengundurkan diri dari institusi Polri.

"Sikap Polri itu tidak bisa menghalangi tiap anggotanya ingin maju ke politik praktis. Tetapi aturannya jelas kalau dia ingin terjun ke politik praktis maju dalam pilkada harus selesai dulu, pensiun dulu," kata Iqbal kepada VIVA, Minggu 17 Desember 2017.

Demokrat: Pengusungan Puti Guntur Bukan Dinasti Politik

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menuturkan, saat ini memang ada dua jenderal polisi yang ingin terjun ke Pilkada 2018. Selain Irjen Pol Murad Ismail, ada nama Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safarudin.

Iqbal mengatakan, kedua jenderal bintang dua ini sudah memberitahukan dan izin kepada Kapolri Jenderal Polisi, Tito Karnavian.

"Baru dua. Pak Safarudin sama Pak Murad. Pak Safarudin Januari nanti pensiun. Prinsipnya dua orang itu sudah memberitahu secara resmi. Yang pasti sudah izin Kapolri," kata mantan Kapolrestabes Surabaya tersebut.

Siap lepas jabatan

Sebelumnya, Komandan Korps Brigade Mobil Polri, Inspektur Jenderal Murad Ismail, siap melepaskan jabatan setelah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah Maluku 2018.

Ia akan diduetkan dengan kader PDI-P Barnabas Nataniel Orno, yang juga merupakan Bupati Maluku Barat Daya. Murad juga mengaku sudah mendapat restu dari Kapolri untuk maju dalam pilkada serentak itu.

"Surat pengunduran diri akan saya ajukan di bulan Januari 2018. Setelah itu fokus untuk kampanye pemenangan. Proses-proses ini sudah saya bicarakan dengan Kapolri," kata dia, usai deklarasi Pemilihan Kepala Daerah oleh PDIP di Jakarta, Minggu 17 Desember 2017.

Murad mengaku alasan dirinya maju sebagai calon gubernur dilatarbelakangi niatnya untuk memajukan Maluku yang juga tanah kelahirannya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya