Jokowi Blak-blakan soal Kubu-kubu Besar di Internal Golkar

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, (18/12/2017).
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA – Presiden Joko Widodo blak-blakan soal kondisi di dalam tubuh Partai Golkar. Dari kondisi internal yang sempat memanas hingga munculnya kubu-kubu di partai itu.

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Jokowi mengisahkan, akhir November 2017 lalu ia mendapat laporan mengenai situasi di internal Golkar. Kabar itu menyebutkan, situasinya memanas. Hal tersebut tidak terlepas dari posisi Setya Novanto yang ditahan KPK.

"Setelah saya dalami, saya cek, bagusnya hanya hangat-hangat kuku tidak sampai panas," kata Jokowi, dalam sambutannya saat Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center, Senin malam, 18 Desember 2017.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Menyikapi situasi itu, Jokowi meminta Golkar solid kembali. Menurutnya, soliditas itu perlu. Walau disadari Jokowi, tidak bisa dimungkiri kalau di internal partai itu juga terdapat sejumlah kubu-kubu besar.

"Saya tahu ada grup besar Golkar. Blak-blakan saja, ada grup Pak JK ada. Ada grup besar Pak Aburizal Bakrie ada. Ada juga grupnya pak Luhut Binsar Pandjaitan ada, diam-diam ada," kata Jokowi disambut tawa para peserta munaslub.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Jokowi tak menampik banyak tokoh lain dengan grup-grupnya masing-masing. "Grup besar Pak Akbar Tanjung ada semua tahu. Ada juga grup besar Pak Agung Laksono dan grup besar lainnya tapi saya lihat dari jauh ya, itu yang saya sampaikan," ujar Jokowi.

Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran Golkar untuk bersatu dan solid. Mengingat pada 2018 akan menghadapi pilkada serentak di 171 daerah. Selain itu, akan memasuki tahapan pemilu presiden dan pemilu legislatif serentak pada 2019.

"Golkar harus kembali ke jati dirinya sebagai partai berkarya. Ada yang menyarankan saya tapi Golkar tetap jadi partai yang berkarya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya